class="post-template-default single single-post postid-104627 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
13 Toko dan 11 Unit Rumah di Bandar Baru Terbakar MK Tolak Gugatan Pilkada Lhokseumawe, Saatnya Bersatu Untuk Kota Lhokseumawe Terkait Kasus OI, Iwan Fals dan Istri Dicecar dengan 16 Pertanyaan Sidang Mesum Sesama Jenis Pasangan Gay Terancam 100 Kali Cambuk Keuchik Aceh Tuntut Masa Jabatan 8 Tahun

DAERAH · 28 Nov 2023 15:09 WIB ·

Masuk Indonesia, Pengungsi Rohingya Harus Ditangani Dengan Baik


 Pengungsi Rohingya di bekas Kantor Imigrasi Lhokseumawe, di Puentet Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe. IDRIS BENDUNG – RAKYAT ACEH. Perbesar

Pengungsi Rohingya di bekas Kantor Imigrasi Lhokseumawe, di Puentet Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe. IDRIS BENDUNG – RAKYAT ACEH.

RAKYAT ACEH.COM | LHOKSEUMAWE– Tim Menko Polhukam RI meninjau pengungsi Rohingya di penampungan eks Kantor Imigrasi , Puentuet, Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe, Selasa siang ,28 November 2023.

Benny M Saragih, Plt Deputi III Menkopolhukam kepada wartawan menyebutkan ketika gelombang arus pengungsi atau imigran ke Indonesia,- dari Rohingya harus ditangani dengan baik.

Benny mengakui setidaknya telah terjadi lima gelombang etnis Rohingya di Aceh. Angka pun diperkirakan telah mencapai seribuan lebih. “Kita tidak tau apakah datang lagi atau tidak. Tetapi yang pasti ketika sudah berada diwilayah Indonesia harus tangani dengan baik,” katanya.

Menurut dia, inti penunjauan ke penampungan rohingya di eks kantor imigrasi lhokseumawe, ingin mengetahui masalah. “Kita mengakui telah over kapasitas. Di Minara juga over kapasitas kita lihat. Nanti mungkin tempat –tempat mana bisa kita jadikan, mungkin tunggu instruksi dari pusat,” kata nya

Disinggung, sikap pemerintah tentang keberadaan pengungsi, dia menyebutkan tetap pemerintah harus menangani sesuai perpres 125 tahun 2016. “Ketika mereka sudah masuk Indonesia, kita harus layani dengan baik. Ya, alasan kemanusian,”pungkas Benny M Saragih.

Sekedar mengingatkan, pengungsi Rohingya yang berada di penampungan bekas Kantor Imigrasi Puentuet, adalah 246 imigran yang sebelumnya ditolak saat terdampar di pantai Jangka Bireuen dan pantai Ulee Madon, Krueng Mane, Aceh Utara, pada 16 November 2023 lalu.

Kemudian, jumlah pengungsi julukan manusia perahu bertambah lagi saat sebuah kapal kayu membawa 219 orang yang terdampar di Sabang.

Sehari berada di pulau paling ujung barat nusantara ini, mereka dipindahkan ke Lhokseumawe.

Seperti halnya di Bireuen, perangkat Desa Ulee Madon bersama masyaratnya juga menolak kehadiran imigran Rohingya di kampung mereka.

Hanya saja, atas dasar kemanusiaan untuk sementara mereka diterima di bibir pantai untuk diberikan makanan, minuman, baju layak pakai. Kemudian, harus meninggalkan pantai Ulee Madon. Tentunya, setelah perangkat desa dan masyarakat sepakat menolak kehadiran manusia perahu. (ung)

Artikel ini telah dibaca 208 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Berhasil Kabur dari Kamboja, Korban TPPO Asal Aceh Disambut Haji Uma di Bandara Kuala Namu

3 February 2025 - 14:22 WIB

Polres Aceh Utara Bagikan Nasi Gratis untuk Jamaah Shalat Jum’at

31 January 2025 - 16:55 WIB

Cegah Curanmor, Kapolsek Banda Sakti Imbauan Warga Gunakan Kunci Ganda

30 January 2025 - 16:57 WIB

Bir Ali Kembali Berangkatkan 50 Jamaah Umroh

26 January 2025 - 15:47 WIB

Kolaborasi TNI dan Pendidikan, Action Rimba IV Resmi Dibuka

24 January 2025 - 15:32 WIB

Kejari Pidie Tetapkan Tersangka Baru Kasus Korupsi Perumda Tirta Mon Krueng Baro

24 January 2025 - 10:41 WIB

Trending di DAERAH