class="post-template-default single single-post postid-117906 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
BKN Pangkas Anggaran BBM Hingga Daya Listrik Penembakan Massal di Sekolah Orebro Swedia Tewaskan 10 Orang 13 Toko dan 11 Unit Rumah di Bandar Baru Terbakar ISBI Aceh dan Pemkab Aceh Timur Sepakat Kolaborasi Pendidikan Seni Budaya Bersama MK Tolak Gugatan Pilkada Lhokseumawe, Saatnya Bersatu Untuk Kota Lhokseumawe

OPINI · 17 Jul 2024 14:43 WIB ·

Filosofi Dibalik Bubur Asyuara


 Filosofi Dibalik Bubur Asyuara Perbesar

Oleh : Tgk. Arika Amalia,S.Pd*

SUDAH menjadi tradisi bagi kita umat Islam di Aceh bahkan seluruh dunia pada tanggal 10 Muharram membuat bubur Asyura. Namun, sebahgian besar masih bertanya-tanya dimana asal mula bubur Asyura tersebut. Hal ini menarik untuk kita kaji.

Mengulik Sejarah Islam membuktikan bahwa 10 Muharram bukan hari biasa-biasa saja, namun menyimpan banyak sejarah yang harus kita ketahui. Kejadian bersejarah yang terjadi di hari Asyura bukan hanya di kalangan umat Islam saja, bahkan bagi umat yahudi.

Banyak kejadian penting yang terjadi di hari Asyura diantara-nya Rasulullah Saw deskripsikan dalam sebuah hadits, yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra artinya:

Diriwayatkan dari Abi Hurairah ra, Rasulullah bersabda; sesungguhnya Allah mewajibkan atas bangsa israil puasa satu hari dalam setahun yaitu pada hari Asyura. Hari Asyura adalah hari sepuluh bulan Muharram, maka berpuasalah kamu pada hari tersebut dan perbanyaklah nafaqah terhadap keluargamu pada hari tersebut. Karena siapa saja yang memperbanyak memberi nafaqah terhadap keluarganya pada hari tersebut maka Allah akan meluaskan (rizkinya)pada ketinggalan tahun tersebut.

Maka berpuasalah karena hari tersebut adalah hari Allah menerima taubat Nabi Adam sehingga Nabi Adam menjadi bersih, dan Allah mengangkat Nabi Idris as ke tempat yang tinggi, Allah mengeluarkan Nabi Nuh as dari kapal, Allah melepaskan Nabi Ibrahim dari api, Allah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa as, Allah mengeluarkan Nabi Yusuf dari penjara, Allah mengembalikan pandangan Nabi Ya`qub, Allah menyembuhkan sakit Nabi Ayyub, Allah mengeluarkan Nabi Yunus as dari perut ikan, Allah membelah laut bagi Nabi Musa as dan Bani Israil, Allah mengampuni dosa Nabi Daud, Allah memberi kerajaan bagi Sulaiman, Allah ampunkan bagi Nabi Muhammad segala yang terdahulu dan yang kemudian, Hari Asyura adalah hari permulaan jadi dunia, Hari Asyura adalah hari permulaan turunnya hujan, Hari Asyura adalah hari permulaan turunya rahmat ke bumi. Maka barang siapa berpuasa pada hari Asyura seolah-olah ia berpuasa setahun, sedangkan puasa setahun itu adalah puasanya para Nabi.

Barang siapa menghidupkan malam Asyura dengan beribadat maka seolah-olah ia telah beribadat kepada Allah seperti ibadat penghuni tujuh langit, barang siapa yang shalat pada malamnya empat rakaat, ia membaca pada tiap-tiap rakaat Alhamdulillah(surat al-Fatihah) satu kali, qul huwallahu ahad (surat al-Ikhlash) 51 satu kali maka akan Allah ampunkan dosa lima puluh tahun. Barang siapa memberi minum pada hari Asyura maka Allah akan memberi ia minum pada hari kehausan yang besar(kiamat) dengan minuman yang tidak akan membuat ia haus setelahnya. Dan seolah-olah ia tidak pernah berbuat maksiat kepada Allah sekejap matapun, barang siapa bersadaqah pada hari Asyura maka seolah-olah ia tidak pernah menolak oarng-orang yang meminta-minta. Barang siapa mandi dan bersuci pada hari Asyura maka ia tidak akan sakit pada tahun tersebut kecuali sakit mati, barang siapa menyapu kepala anak yatim atau berbuat baik kepada mereka maka seolah-olah ia telah berbuat baik kepada seluruh anak yatim anak Adam.

Barang siapa yang menjenguk orang sakit pada hari tersebut maka seolah-olah ia telah menjenguk seluruh anak Adam yang sakit. Hari Asyura adalah hari Allah ciptakan Arasy, Lauh dan Qalam dan malaikat Jibril dan Allah angkatkan Nabi Isa ketempat yang tinggi dan hari Asyura adalah hari terjadinya kiamat.

Dari hadist ini bisa kita simpulkan bahwa banyak sekali peristiwa penting yang terjadi di hari Asyura.
Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Allah mengampuni dosa Nabi Adam.
2. Allah mengangkat Nabi Idris as ke tempat yang tinggi.
3. Allah mengeluarkan Nabi Nuh as dari kapal.
4. Allah melepaskan Nabi Ibrahim dari api.
5. Allah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa as
6. Allah mengeluarkan Nabi Yusuf dari penjara.
7. Allah mengembalikan pandangan Nabi Ya`qub.
8. Allah menyembuhkan sakit Nabi Ayyub
9. Allah mengeluarkan Nabi Yunus as dari perut ikan.
10. Allah membelah laut bagi Nabi Musa as dan Bani Israil.
11. Allah mengampuni dosa Nabi Daud.
12. Allah memberi kerajaan bagi Sulaiman
13. Hari Asyura adalah hari Allah angkat Nabi Isa as
14. Allah ampunkan bagi Nabi Muhammad segala yang terdahulu dan yang kemudian.
15. Hari Asyura adalah hari permulaan jadi dunia
16. Hari Asyura adalah hari permulaan turunnya hujan
17. Hari Asyura adalah hari permulaan turunya rahmat ke bumi.
18. Hari Asyura adalah hari diciptakannya Arasy, Lauh dan Qalam dan malaikat Jibril
19. Hari Asyura adalah hari terjadinya kiamat

Bagaimana dengan tradisi bubur apakah memiliki filosofi sejarahnya?

Diriwyatkan bahwa setelah Nabi Nuh as dan para pengikut beliau turun dari kapal, mereka mengadu kepada Nabi Nuh bahwa mereka dalam keadaan lapar sedangkan bekal mereka sudah habis. Maka Nabi Nuh as memerintahkan mereka untuk membawa sisa perbekalan yang mereka miliki. Maka ada dari mereka yang hanya memiliki satu genggam gandum, ada yang hanya memiliki sisa satu genggam kacang adas, ada yang hanya memiliki satu genggam kacang dan ada yang membawa satu genggam kacang homs sehingga ada tujuh jenis biji-bijian yang terkumpulkan. Kemudian Nabi Nuh as memasak semuanya dalam satu masakan sehingga jadilah makanan sejenis bubur. Mereka makan bubur tersebut dan mencukupi untuk mengenyangkan semua pengikut beliau dengan barakah Nabi Nuh AS.

Disitulah banyak masyarakat mengambil contoh-nya, sehingga berinisiatiaf untuk membuat bubur kacang hijau dan canpuran-biji-bijian lain. Sesuai dengan sejarah diatas.

Adapun amaliyah yang paling istimewa pada hari 10 muharram adalah berpuasa. banyak hadits Nabi SAW yang menerangkan hal ini antara lain hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
Nabi pernah di tanyakan tentang puasa Asyura, beliau menjawab “puasa Asyura menghapuskan dosa setahun yang telah lalu”. (H. R. Imam Muslim)

Disebutkan juga Dalam hadits riwayat Imam Nasai dari Abi Qatadah ra :
“Dari Abi Qatadah ra, Rasulullah Saw bersabda : “Puasa ‘Asyura dapat menghapuskan dosa selama setahun”.(H. R. Imam Nasai)

Selain 10 Muharram, pada 9 Muharram juga disunatkan untuk berpuasa. Sejarah awal, Asyura adalah puasanya orang Yahudi karena mengikuti Nabi Musa as yang berpuasa di hari tersebut sebagai ungkapan rasa syukur atas penyelamatan Allah Swt terhadapnya, maka disunatkan puasa hari ke-9, agar terhidar dari tasyabuh (serupa) dengan orang yahudi, maka boleh juga dikerjakan pada hari ke-11. Selain itu, agar tidak ada kekeliruan dalam menetapkan hari Asyura ikuti anjuran Nabi Muhammad Saw bersabda yang artinya :

“Aku mendengar ‘Abdullah bin ‘Abbas ra, ia berkata : “Ketika Nabi Saw berpuasa pada hari ‘Asyura (10 Muharram) dan beliau juga memerintahkan kami untuk berpuasa, maka para Shahabat ra bertanya :”Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari ‘Asyura adalah hari yang diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nashrani”. Nabi Saw menjawab :”Apabila datang tahun depan, kita akan berpuasa pada hari Tasu’a (9 Muharram).”. Maka tidak datanglah tahun depan hingga Rasul Saw wafat”. (HR. Imam Abu Daud). Maka sebagai bentuk mensyukuri nikmat Allah Swt hiasilah Asyura dengan berpusa dan memperbanyak sedekah. (ra)

*Penulis adalah Anggota DPW ISAD Aceh Barat
Ketua umum Forum Santri Aceh Barat FOSBAR
Staf Lajnah Bahatsul Masael LBM MUDI

Artikel ini telah dibaca 152 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Masihkah Seni Dibutuhkan di Aceh?

2 February 2025 - 10:35 WIB

Seni Rupa Aceh dalam Hadih Maja: Menggali Relasi Seni Rupa dan Sastra Tradisional

27 January 2025 - 21:51 WIB

Menanti Kedatangan Simbol Kebudayaan RI; Fadli Zon, di ISBI Aceh

8 January 2025 - 07:55 WIB

Refleksi 20 Tahun Pasca Tsunami: Menata Kembali Seni dan Budaya yang Hilang

5 January 2025 - 06:26 WIB

Revisi Konsep Kemiskinan dalam Ekonomi Islam

27 December 2024 - 14:57 WIB

Menata ISBI Aceh 2025 Menuju Institusi Pendidikan Seni Berstandar Internasional

27 December 2024 - 06:30 WIB

Trending di OPINI