class="post-template-default single single-post postid-118339 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu ✖

Mode Gelap

NANGGROE BARAT · 23 Jul 2024 17:32 WIB · waktu baca 2 menit

Rasmanudin H Rahamin: Sangat Penting Kehadiran Meseum Smong di Pulau Simeulue 


 Rasmanudin H Rahamin, saat short study tentang Smong kearifan lokal masyarakat asal pulau Simeulue, ke negara-negara Eropa, selama 12 hari, sejak tanggal 1-12 Juli 2024. (Istimewa) Perbesar

Rasmanudin H Rahamin, saat short study tentang Smong kearifan lokal masyarakat asal pulau Simeulue, ke negara-negara Eropa, selama 12 hari, sejak tanggal 1-12 Juli 2024. (Istimewa)

RAKYAT ACEH | SIMEULUE – “Kehadiran meseum smong sangat penting ada di pulau Simelue, sebab kehadiran meseum smong itu nantinya menjadi aset investasi masa depan dan membawa multiplayer effects di berbagai bidang untuk setiap generasi umat manusia,” kata Rasmanudin H Rahamin, Selasa, 23 Juli 2024.

Ide sangat penting kehadiran meseum smong di pulau Simeulue itu, disampaikan Pemerhati Sosial Politik, Rasmanudin H Rahamin, yang memulai dengan penelusuran ke sejumlah negara eropa dan asia, untuk mengetahui seberapa terkenalnya tentang smong salah satu kearifan lokal masyarakat Simeulue di mata masyarakat dunia.

Hasil penelusurannya ke sejumlah negara eropa dan negara tetangga, ternyata smong kearifan lokal Simeulue tersebut, menggema dan familiar serta mendapat perhatian  dikalangan masyarakat luar negeri, disebabkan smong  itu merupakan mitigasi bencana yang mumpuni untuk deteksi bencana.

Rasmanudin H Rahamin, menyebutkan museum tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan artefak, tetapi juga menjadi pusat edukasi dan kebudayaan, seperti di negara Prancis, Belgia, Belanda, dan Jerman, terdapat ribuan museum yang menjadi bagian integral dari masyarakat.

Sebaliknya, di Aceh hanya memiliki kurang dari 20 museum yang tersebar di sejumlah titik, yang tentunya dinilai sangat kurang dan sedikit serta perlunya upaya lebih meningkatkan dan menambah keberadaan meseum, sehingga nantinya museum itu menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat.

“ide ini sudah 10 tahun lalu muncul dalam pikiran, hingga akhir bulan lalu saya mengambil keputusan besar berangkat short study ke Eropa, dengan dana pribadi untuk studi banding ke beberapa museum di Eropa. Saya mengunjungi museum di Paris, Belgia, Belanda, dan Jerman, kita paham betul bagaimana museum dapat berperan sebagai pusat pembelajaran, penelitian, dan pariwisata yang menguntungkan,” sebut Rasmanudin H Rahamin.

Pemerhati Sosial Politik juga menyoroti keberadaan meseum di Aceh, salah satunya  Meseum Tsunami yang terletak di Pusat Kota Banda Aceh, namun secara nama masih menggunakan kosa kata yang berasal dari bahasa Negara Jepang yakni “TSUNAMI” bukan kosa kata “SMONG” yang merupakan serapan kosa kata dari bahasa Simeulue.

Sehingga Rasmanudin H Rahamin selaku Pemerhati Sosial Politik di pulau Simeulue, sangat penting dan perlu untuk dibangun mesium Smong di Pulau Simeulue, yang merupakan daerah pusat episentrum gempa dan asal gelombang dahsyat tahun 2024 silam, yang meluluhlantakan Aceh dan sejumlah negara tetangga.

Tujuan lainnya, dengan adanya meseum Smong yang diabadikan sebagai warisan berharga yang memberikan pelajaran penting bagi setiap generasi, juga bukan sekadar untuk tempat menyimpan kenangan, tetapi juga sarana edukasi yang mengajarkan masyarakat luas tentang mitigasi bencana dan ketahanan komunitas.

Tak hanya itu, meseum smong yang diharapkan memiliki menara, nantinya akan menjadi simbol ketangguhan masyarakat Simeulue dalam menghadapi bencana,  juga dapat berfungsi sebagai pusat observasi dan riset yang memberikan informasi penting bagi upaya mitigasi bencana di masa depan.

Kehadiran meseum smong yang dilengkapi menara itu, selain akan memberikan mamfaat multiplayer effects, juga untuk kepentingan edukasi serta menjadi pusat pembelajaran bagi siswa, mahasiswa, dan peneliti yang ingin mempelajari sejarah bencana dan mitigasinya dari berbagai negara.

Kehadiran meseum smong dari sisi pariwisata, museum ini akan menarik wisatawan domestik dan mancanegara, yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan masyarakat lokal, sehingga mampu mendongkrak  ekonomi, lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor pariwisata dan jasa.

“Di Eropa, museum telah lama menjadi bagian integral dari masyarakat. Di Prancis, misalnya, terdapat lebih dari 1.200 museum yang berfungsi sebagai pusat kebudayaan dan pendidikan. Di Jerman, lebih dari 6.000 museum tersebar di seluruh negeri, memberikan kontribusi signifikan terhadap edukasi dan pariwisata. Sementara di Aceh, jumlah museum masih sangat terbatas, padahal, Aceh memiliki sejarah dan budaya yang kaya, yang seharusnya diabadikan dan dipelajari oleh generasi mendatang,” imbuh Rasmanudin H Rahamin.

Rasmanudin H Rahamin, kembali menambahkan, kedepannya bukan hanya untuk mengenang bencana Smong, tetapi juga untuk mempersiapkan generasi mendatang agar lebih siap menghadapi bencana, dengan hadirnya adanya mesium Smong, sehingga nantinya dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana dan langkah-langkah mitigasi yang harus diambil.

Dalam konteks peringatan 20 tahun bencana Smong, disarnakan menjadi titik awal untuk mewujudkan untuk membangun meseum Smong yang dilengkapi dengan menarai, sehingga kedepannya tidak hanya sekedar untuk mengenang, tetapi juga untuk memberikan manfaat yang nyata bagi generasi mendatang

“Simeulue, dengan sejarah dan budayanya yang kaya, layak memiliki Meseum Smong dan Menara Smong sebagai simbol ketahanan dan pembelajaran dari bencana, kearifan lokal turun temurun masyarakat Simeulue yang dipersembahkan untuk masyarakat dunia,” tutup Rasmanudin H Rahamin. (ahi/hra)

 

Artikel ini telah dibaca 128 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

DP2KB Simeulue: Masih Terjadi Kasus Kekerasan dan Minim Fasilitas Kota Ramah Anak

21 January 2025 - 18:23 WIB

Tangani Serius Stunting, Stakeholder Aceh Barat Gandeng Mifa Sebagai Orang Tua Asuh

21 January 2025 - 18:14 WIB

Capai Rp 40 Juta, Satu Kali Pemberian Program Makan Bergizi Gratis di Simeulue

20 January 2025 - 18:27 WIB

Wakil Ketua Komisi VI DPRA: Simeulue Masih Ketinggalan Sarana Prasarana Pendidikan

19 January 2025 - 17:12 WIB

Pemda Simeulue, Tunjuk Plt Kepala Kepegawaian dan Plt Kadis Kominsa

17 January 2025 - 21:43 WIB

Pj. Bupati Aceh Barat Menang Kasasi di Mahkamah Agung melawan PT Gading Bhakti

14 January 2025 - 15:54 WIB

Trending di NANGGROE BARAT