RAKYAT ACEH | Banda Aceh – Ketua DPD Partai Golkar Aceh TM Nurlif mengatakan jika pembangunan dalam lima belas tahun terakhir tidak membuahkan hasil yang signifikan, maka sepatutnya perencanaan pembangunan Aceh baik ditingkat provinsi maupun di Kabupaten/Kota mendesak perlu dievaluasi dan memerlukan pembaharuan.
Sehingga bisa dengan cepat dan terukur untuk menemukan jalan keluarnya, kata mantan anggota DPR RI itu lagi.
Menurutnya ke depan harus perbaikan perbaikan yang signifikan dan massif dibidang baik pendidikan, kesehatan, pertanian, dan bidang lainnya yang menjadi indikator keberhasilan pembangunan lainnya yang bermuara kepada kemajuan Aceh dan kesejahteraan rakyat.
Dengan demikian proses perencanaan pembangunan Aceh kedepan tidak lebih terpaku kepada prosedur yang rutinitas. Kita sangat memerlukan perencanaan pembangunan Aceh yang akuntabel, visioner, kredibel, dan lebih berkualitas sehingga dapat menguatkan optimisme ditengah tengah rakyat dan bahkan akan menggugah semua pemangku kepentingan dan berbagai elemen masyarakat untuk ikut berperan sebagai subjek pembangunan.
Adalah penting memastikan langkah nyata untuk penanganan masalah kemiskinan, pengangguran, lapangan kerja, kualitas pendidikan dan masalah lainnya secara lebih baik. Kita juga sangat penting untuk mengedepankan upaya yang lebih kolaboratif, terutama terkait pembangunan sektor strategis dan bersifat skala prioritas.
Oleh karena itu tambah Nurlif adalah kewajiban juga untuk mengalokasikan dana yang cukup yang bersumber dari APBA terutama dari Dana Otonomi Khusus untuk melakukan Reaserch and Development untuk menemukan tehnologi, daya saing dan nilai tambah dibidang pertanian, perkebunan, kelautan, perikanan, energi, farmasi, dan bidang bidang lainnya yang memiliki niai keekonomian dan potensi besar di Aceh.
Nurlif yakin itu semua sangat bisa dilakukan dan diperoleh hasilnya melalui kerjasama yang konstruktif dan produktif antara pemerintah dgn perguruan tinggi ditingkat provinsi maupun ditingkat kabupaten/kota. Saat ini di beberapa daerah juga sudah ada perguruan tinggi yang memiliki tekad untuk terus berkembang.
Bahkan katanya lagi, Aceh sangat bisa juga membangun kerjasama dengan perguruan tinggi atau lembaga lembaga lain diluar Aceh bahkan diluar negeri yang nyata terbukti telah sukses membuahkan hasil dari upaya keras mereka melalui reaserch and development mereka.
‘Saya yakin jika kita sungguh sungguh maka hasil jangka panjang yang bisa kita peroleh berkali lipat nilainya dibandingkan dgn dana yang dialokasikan.
Nurlif juga menyinggung keberadaan ASN atau Birokrat bahwa mereka bukan mesin politik, dan ketentuannya memang tidak melakukan kegiatan politik praktis. ASN dan Birokrat berperan aktif sebagai perangkat utk melaksanakan dan mencapai tujuan pembangunan sebagaimana yang telah menjadi keputusan politik dengan peraturan perundang undangan. (imj)