class="post-template-default single single-post postid-119407 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Ilmuwan Berhasil Kembangkan Otak Simpanse Tercanggih Ratusan Tenaga Non-ASN Desak Diangkat P3K Penuh Waktu DPR Aceh Segera Panggil BKA PNL dan PGE Sepakat Pengembangan SDM Migas Unggul Pj Wali Kota dan Kapolres Lhokseumawe Ikut Vicon Rakor Ketahanan Pangan 2025 Ratusan Tenaga Kesehatan R2 dan R3 Geruduk Kantor Bupati Bireuen

INTERNASIONAL · 7 Aug 2024 15:04 WIB ·

Ini Dia Sosok Biang Keladi Kericuhan Anti-Islam di Inggris


 Ilustrasi: Seorang pria ditahan oleh petugas polisi selama kerusuhan anti-imigrasi di Rotherham, Inggris (Hollie Adams/Reuters) Perbesar

Ilustrasi: Seorang pria ditahan oleh petugas polisi selama kerusuhan anti-imigrasi di Rotherham, Inggris (Hollie Adams/Reuters)

HARIANRAKYATACEH.COM – Kerusuhan sedang berkecamuk di Inggris. Musababnya adalah protes yang dipimpin oleh kelompok sayap kanan yang menjelma menjadi bentrokan dengan polisi di beberapa Kota di negeri yang masih menganut sistem monarki itu.

Kerusuhan tersebut dipicu oleh xenofobia dan misinformasi seputar pembunuhan tragis tiga gadis muda dalam insiden penusukan. Mengutip Al-Jazeera, akibat kejadian tersebut sekitar 400 orang telah ditangkap.

Apa yang menyebabkan kerusuhan tersebut dapat terjadi? Minggu lalu, selama lokakarya tari dan yoga bertema Taylor Swift di sebuah pusat komunitas di Southport, Inggris, tiga gadis muda ditikam hingga tewas oleh tersangka berusia 17 tahun bernama Axel Muganwa Rudakubana.

Axel Rudakubana merupakan sosok remaja yang lahir di Cardiff, ibu kota Wales, dan kabarnya dari orangtua Kristen Rwanda. Yang bikin geger adalah informasi palsu yang beredar di media sosial menarasikan bahwa Axel Rudakubana merupakan seorang imigran Muslim.

Para pelaku kerusuhan di Inggris vokal menyuarakan kebencian mereka terhadap para imigran. Namun, ada juga rasa xenophobia yang mendasari terhadap komunitas minoritas di Inggris, khususnya Muslim.

Sementara melansir Firstpost, terlepas dari apa yang dilaporkan akun media sosial sebelumnya, Axel Muganwa Rudakubana, demikian nama panjangnya, bukanlah pencari suaka, dan ia juga tidak baru-baru ini tiba di Inggris dengan menyeberangi Selat Inggris secara ilegal menggunakan rakit. Ia juga bukan pengungsi yang masuk dalam daftar pantauan.

Remaja berusia 17 tahun itu lahir di Cardiff, Wales. Orang tuanya berasal dari Rwanda dan telah tinggal di Southport selama beberapa waktu. Di pengadilan, jaksa penuntut mengatakan bahwa Rudakubana telah “didiagnosis mengidap autisme” dan “tidak mau meninggalkan rumah dan berkomunikasi dengan keluarga selama beberapa waktu”.

Berbicara kepada Mirror, tetangga keluarga Axel Rudakubana menggambarkan remaja itu sebagai orang yang pemalu dan tertutup dan sering terdengar bernyanyi di dalam rumah keluarganya di Banks, Lancashire.

Seorang warga dikutip mengatakan, “Ini sangat mengejutkan. Dia pulang sekolah dan bernyanyi. Dia tidak pernah keluar, kami tidak pernah melihat mereka. Kami tidak pernah berbicara dengan mereka lebih dari sekadar menyapa selama tujuh tahun.”

Para tetangga juga mengatakan bahwa keluarga Axel Rudakubana sangat terlibat dengan kegiatan gereja setempat, dan menggambarkan remaja tersebut sebagai “anak paduan suara yang pendiam”. Ia juga merupakan bagian dari kelompok drama sekolah yang pernah ambil bagian dalam pertunjukan di Teater Shaftesbury di West End.

Terdakwa berusia 17 tahun tersebut kini telah ditahan di pusat penahanan remaja untuk menghadiri sidang pembelaan dan persiapan persidangan pada tanggal 25 Oktober.

Motif tindakannya belum diketahui karena polisi belum mengungkapkannya sejauh ini. Namun, dakwaan mengungkap bahwa senjata pembunuh yang diduga adalah pisau dapur dengan bilah melengkung.

Editor: Banu Adikara

Artikel ini telah dibaca 83 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Ketua DPRA Serahkan Berkas Pengesahan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih ke Wamendagri

15 January 2025 - 18:13 WIB

Ketua KIP Aceh Bertemu Wamendagri

15 January 2025 - 18:07 WIB

Ilmuwan Berhasil Kembangkan Otak Simpanse Tercanggih

15 January 2025 - 15:55 WIB

Tenaga Non-ASN Pemerintah Aceh Desak Kepastian Pengangkatan sebagai PPPK Penuh Waktu

14 January 2025 - 16:37 WIB

Tenaga Non ASN R2 dan R3 Demo Kantor Bupati Aceh Utara, Tuntut Diangkat PPPK Penuh Waktu

14 January 2025 - 09:16 WIB

PGRI Aceh akan Laksanakan Konferensi Provinsi

13 January 2025 - 19:09 WIB

Trending di UTAMA