class="post-template-default single single-post postid-129053 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
BKN Pangkas Anggaran BBM Hingga Daya Listrik Penembakan Massal di Sekolah Orebro Swedia Tewaskan 10 Orang 13 Toko dan 11 Unit Rumah di Bandar Baru Terbakar ISBI Aceh dan Pemkab Aceh Timur Sepakat Kolaborasi Pendidikan Seni Budaya Bersama MK Tolak Gugatan Pilkada Lhokseumawe, Saatnya Bersatu Untuk Kota Lhokseumawe

UTAMA · 20 Dec 2024 14:30 WIB ·

Usman Lamreung : Siapa Sosok ‘Putra Mahkota’ Calon Kepala BPMA?


 Dr. Usman Lamreung, M.Si. FOTO NET Perbesar

Dr. Usman Lamreung, M.Si. FOTO NET

BANDA ACEH – Tim Panitia Seleksi (Pansel) Kepala Badan Pengelolaan Minyak dan Gas Aceh (BPMA) telah menetapkan enam nama yang lolos hasil tes psikometri dan wawancara. Nama-nama tersebut adalah Nizar Saputra, Nasri, Muhammad Najib, Said Malawi, Herry Darmansyah, dan Teuku Mohammad Faisal.

Namun, penetapan ini memicu berbagai kritik, terutama terkait transparansi proses seleksi. Pengamat sosial, politik, dan pembangunan dari Universitas Abulyatama (Unaya), Dr. Usman Lamreung, M.Si., menilai bahwa dari keenam nama yang diumumkan, hanya Teuku Muhammad Faisal dan Muhammad Najib yang memiliki profil jelas di bidang minyak dan gas bumi.

Hal ini sesuai dengan rekomendasi Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, pada tahun 2019. Sementara itu, empat profil nama lainnya tidak diungkapkan secara detail ke publik, sehingga menimbulkan kecurigaan adanya informasi yang sengaja disembunyikan oleh Pansel.

“Pernyataan Juru Bicara Pansel, Dr. Rustam Effendi, yang mengharapkan dukungan masyarakat terhadap kerja BPMA, justru memicu tanggapan kritis. Masyarakat Aceh menilai proses seleksi ini tergesa-gesa karena pendaftaran hanya dibuka selama satu minggu. Selain itu, tidak ada transparansi mengenai profil lengkap setiap calon yang lolos pada setiap tahapan seleksi. Kritik ini mencerminkan kekhawatiran masyarakat terhadap kredibilitas Kepala BPMA yang akan dipilih,” ujar Usman.

Bukan hanya itu, menurut Usman, proses seleksi ini juga dianggap tidak menghormati kedudukan Gubernur definitif Aceh yang dijadwalkan dilantik pada 7 Februari 2025. Padahal, Kepala BPMA akan menjadi mitra kerja utama sekaligus bawahan langsung Gubernur definitif selama lima tahun ke depan.

Selain kritik terhadap transparansi, tersingkirnya dua deputi BPMA yang turut mengikuti seleksi, Eddy Kurniawan dan Muhammad Mulyawan, juga menjadi sorotan. Keduanya memiliki rekam jejak yang jelas dan dinilai memenuhi kualifikasi untuk posisi Kepala BPMA. Keputusan ini memunculkan tanda tanya besar: apakah ada faktor non-teknis yang memengaruhi hasil seleksi?

“Hal ini semakin memperkuat spekulasi publik mengenai adanya kandidat “putra mahkota” yang diproyeksikan oleh Pj Gubernur Aceh untuk diajukan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Jika dugaan ini benar, maka proses seleksi berpotensi mencederai prinsip meritokrasi dan kepercayaan masyarakat terhadap BPMA sebagai institusi strategis pengelolaan minyak dan gas bumi di Aceh,” ungkapnya.

Di tengah kritik dan spekulasi, masyarakat Aceh berharap Kepala BPMA yang terpilih nanti benar-benar memiliki kompetensi, transparansi, dan integritas untuk mengelola sumber daya alam Aceh secara profesional. Proses seleksi yang lebih terbuka dan inklusif sangat dibutuhkan untuk memastikan legitimasi pemimpin BPMA di masa depan. (drh)

Artikel ini telah dibaca 363 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Akomodir Rapat Yayasan MIM Langsa yang Diduga Langgar Anggaran Dasar, Notaris di Aceh Besar Dilaporkan ke MPD

5 February 2025 - 07:11 WIB

Bertemu Mendagri, Pj Gubernur Aceh dan Ketua DPR Aceh Bahas Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Terpilih

4 February 2025 - 21:30 WIB

Jelang Ramadan, Presiden Prabowo Pastikan Stok Pangan Nasional Aman

4 February 2025 - 15:44 WIB

Terkait Kasus OI, Iwan Fals dan Istri Dicecar dengan 16 Pertanyaan

4 February 2025 - 15:01 WIB

Sidang Mesum Sesama Jenis Pasangan Gay Terancam 100 Kali Cambuk

4 February 2025 - 14:22 WIB

Keuchik Aceh Tuntut Masa Jabatan 8 Tahun

4 February 2025 - 14:17 WIB

Trending di METROPOLIS