class="post-template-default single single-post postid-129708 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Srikandi PLN UID Aceh dan PIKK Berbagi Kebahagiaan di Bulan Ramadhan Polres Bireuen Ungkap Tiga Kasus dan Amankan Empat Pelaku Owner PT Bir Ali Tour & Travel Raih Penghargaan Pin Emas Kamulyan Polres Bireuen Tangkap Pelaku Penyalahgunaan BBM Bersubsidi Puting Beliung Porak-poranda 8 Rumah Warga Meulaboh

LHOKSEUMAWE · 3 Jan 2025 18:21 WIB ·

Petani Berharap Tahun 2025 Harga Kopi Naik


 Petani berharap harga buah kopi naik pada tahun 2025 ini. (Idris Bendung) Perbesar

Petani berharap harga buah kopi naik pada tahun 2025 ini. (Idris Bendung)

RAKYAT ACEH | LHOKSUKON – Sejumlah petani kopi kawasan jalan KKA-Bener Meriah, di Dusun Jabal Antara, Desa Alu Dua, Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara, berharap harga kopi tahun 2025 naik.

“Semoga harga kopi bisa naik di tahun 2025 ini. Dengan demikian, petani kopi dapat makmur,” kata Khaidir seorang petani kopi di Kilometer 39 kepada Rakyat Aceh, Jum’at (3/1).

Menurut dia, menjelang akhir tahun 2024 lalu, harga kopi jenis Arabica sudah menjanjikan. Hanya saja, bapak tiga putra putri ini berharap harga kopi dapat naik. “Paling tidak bertahan harganya. Baik itu kopi yang dijual secara glondongan maupun sudah berbentuk gabah,” ungkapnya.

Harga kopi Arabica menjelang akhir tahun, disebutkan mencapai Rp 18 ribu satu bambu atau ukuran sekilo setengah. Sedangkan kopi jenis gabah mencapai Rp 95 ribu sekilo.

Dengan harga kopi demikian, sebut Khaidir mampu memenuhi kebutuhan keluarga. Baik untuk anak sekolah maupun yang mengecap pendidikan di dayah tau pesanteren.

Sedangkan bagi warga yang mencari upah selingan dengan mengutif kopi juga mendapat manfaat bila harga kopi dengan kisaran Rp 15.000 sampai Rp 18.000. “Harga ini adalah saat kita membeli dari petani langsung. Ukuran sekaleng atau 15 kilogram paling murah Rp 15 ribu. Bila banyak kopi yang berwarna merah, kita berani membeli Rp 18 ribu sebambu,” pungkas Khaidir yang memiliki lahan kopi arabika sekaligus pembeli enceran dari petani kopi kawasan Jabal Antara.

Hal senada disampaikan Bobby. “Bila harga kopi rata-rata Rp 16 ribu sebambu, petani sudah lumayan hidupnya. Jangan seperti beberapa tahun lalu, harganya hanya Rp 10 ribu. Mau, sejahtera bagaimana petani. Bahkan, pengutip kopi pun ketiban sedih,” ujar Bobby.

Pantauan Rakyat Aceh, hingga Jum’at petang, sejumlah petani kopi lintasan Kamp, bener meriah masih melakukan penjemuran biji kopi di depan rumah mereka. Hanya sayang, matahari masih enggan menampakkan teriknya.

“Paling lama kita jemur hanya dua jam, kemudian sudah kabut dan hujan. Ini yang membuat kita harus selalu mengawasi kodisi cuaca,” kata aman Lukman warga Kecamata Permata. (ung/hra)

Artikel ini telah dibaca 60 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Owner PT Bir Ali Tour & Travel Raih Penghargaan Pin Emas Kamulyan

14 March 2025 - 15:17 WIB

Aster Kodam IM Cek Serapan Gabah di Aceh Utara 

13 March 2025 - 09:29 WIB

BPJS Ketenagakerjaan Buka Layanan Prioritas di PT Sritex

6 March 2025 - 15:54 WIB

Walikota “Warning” Puluhan Mobil Dinas Pemko Lhokseumawe Bermasalah

6 March 2025 - 15:06 WIB

Walikota: BI Harus Bersinergi dengan Pemko Lhokseumawe

5 March 2025 - 17:05 WIB

Sat Binmas Polres Lhokseumawe Bagikan Takjil untuk Masyarakat

4 March 2025 - 17:24 WIB

Trending di LHOKSEUMAWE