class="post-template-default single single-post postid-129781 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Camat Pandrah Dukung Keuchik Pecat Aparatur Desa Meunasah Reudeup dengan Semena-mena Iphone Harga Mahal Tapi Tetap Laris Manis Patrick Kluivert Ungkap Para Sporter Indonesia Begitu Fantastis Diduga Tak Transparan, Masyarakat Meunasah Reudeup Berhasil Desak Keuchik Mengundurkan Diri Pj Gubernur Safrizal Sambut Dewan KEK, Dorong Pengembangan KEK Arun Lhokseumawe untuk Perekonomian dan Tenaga Kerja

INTERNASIONAL · 5 Jan 2025 15:24 WIB ·

Israel Hancurkan Menara Pengawas UNIFIL di Lebanon


 Ilustrasi (Foto: dok. Reuters)
Perbesar

Ilustrasi (Foto: dok. Reuters)

HARIANRAKYATACEH.COM – Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) mengecam tindakan Israel yang menghancurkan menara pengawas milik tentara Lebanon dan penghancuran tonggak yang menandai garis penarikan pasukan di antara kedua pihak yang bertikai.

Dalam pernyataan pada Sabtu, UNIFIL mengatakan pihaknya menyaksikan buldoser-buldoser Israel menghancurkan tonggak-tonggak berwarna biru yang menandai “withdrawal line” antara Israel dan Lebanon di Labbouneh.

Israel juga menghancurkan menara pengawas milik Angkatan Bersenjata Lebanon yang berada dekat posisi UNIFIL.

Tindakan Israel itu memicu kecaman keras dari UNIFIL. Israel dinilai melanggar resolusi 1701 dan hukum internasional secara sengaja dengan menghancurkan properti UNIFIL, yang dapat dikenali dengan jelas, dan infrastruktur milik Angkatan Bersenjata Lebanon.

“Kami menyerukan seluruh pihak untuk menghindari tindakan apa pun, termasuk penghancuran properti dan infrastruktur milik sipil, yang bisa membahayakan upaya untuk menghentikan pertikaian,” kata pasukan PBB itu.

 

Hingga Sabtu malam, Israel telah melakukan 383 pelanggaran perjanjian gencatan senjata, yang menewaskan 32 orang dan melukai 39 orang lainnya, menurut catatan Anadolu yang didasarkan pada data resmi Lebanon.

Berdasarkan perjanjian, Israel harus menarik pasukannya secara bertahap di selatan Garis Biru, yang merupakan perbatasan de facto, sementara tentara Lebanon harus dikerahkan ke selatan dalam waktu 60 hari.

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Artikel ini telah dibaca 38 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Patrick Kluivert Ungkap Para Sporter Indonesia Begitu Fantastis

12 January 2025 - 15:02 WIB

Bunda Literasi Aceh Besar Luncurkan Buku Cerita Anak “Tipan si Tuna Pintar”

11 January 2025 - 10:23 WIB

Pj Gubernur Safrizal Tinjau Verifikasi Pembangunan Rumah Layak Huni di Bireuen: Pastikan Tepat Sasaran

10 January 2025 - 18:26 WIB

Los Angeles Kebakaran Hebat, Cegah Penjarahan Pembatasan Wilayah Evakuasi Diberlakukan

10 January 2025 - 15:45 WIB

Makan Bergizi Gratis Penuhi Kebutuhan Gizi Sejak Golden Age

10 January 2025 - 11:13 WIB

Mualem-Dek Fadh Resmi Ditetapkan Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Terpilih Periode 2025-2030

9 January 2025 - 19:07 WIB

Trending di UTAMA