RAKYATACEH | BIREUEN – Ratusan tenaga kesehatan (Nakes) dan tenaga teknis kategori R2 serta R3, geruduk Kantor Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bireuen, Selasa (14/1) guna mempertanyakan sejumlah tuntutan.
Sejumlah 800 Nakes menggunakan pakaian dinas, menyampaikan aspirasi kepada Pemkab, yang didengar langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Bireuen, Jalaluddin SH MM, dan juga turut didampingi Kepala Dinas Kesehatan, dr Irwan, serta Kepala BKPSDM, Zaldi.
Ada delapan poin tuntutan tenaga honorer R2 dan R3, antara lain meminta supaya diangkat penuh waktu, dan diluluskan P3K penuh waktu tanpa tes. Kemudian, meminta agar dituntaskan tahap 1 untuk R3 dan jangan dibuka gelombang kedua.
Selanjutnya, para honorer yang sudah bekerja diatas 5 tahun, agar tidak dianjurkan untuk ikut tes lagi, melainkan langsung diangkat P3K penuh waktu sesuai amanah UUD Nomor 20 Tahun 2023.
Lalu, mendesak Pemkab Bireuen agar honorer yang terdata dalam data base BKN harus diangkat menjadi P3K penuh waktu. Kemudian, menolak P3K paruh waktu.
Tuntutan itu ditandatangani oleh Koordinator R2/R3 Kabupaten Bireuen, Aulia Rahmi, dan juga turut ditandatangani oleh 20 perwakilan nakes setiap Puskesmas.
Menyikapi tuntutan tersebut, Pj Bupati Jalaluddin merespon dengan baik permintaan para honorer R2 dan R3 pada aksi damai itu.
“Silahkan list apa saja tuntutannya, lalu disampaikan kepada Pemkab Bireuen. nanti akan kita tindaklanjuti sampai ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), BKN, dan Gubernur Aceh,” ujar Jalaluddin.
Pj Bupati juga menyatakan, akan berupaya mencari solusi terbaik, agar semua honorer R2 dan R3, dapat diangkat menjadi P3K penuh waktu.
Informasi yang dihimpun Rakyat Aceh, masih banyak Nakes kategori R3 di Bireuen yang sudah mengabdi lebih dari 10 tahun tanpa menerima gaji sepeser pun. Bahkan, ada yang sudah honor selama 15 hingga 20 tahun. (akh)