JANTHO – Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, menerima kunjungan silaturahmi dan audiensi dari Ketua Pengadilan Tinggi Banda Aceh, Nursyam, SH M.Hum, Selasa (21/1) di Meuligoe Wali Nanggroe.
Dalam keterangannya, Plt. Kabag Kerjasama dan Humas Wali Nanggroe, Zulfikar, S.Sos MSi, menjelaskan pada kunjungan itu Ketua Pengadilan Tinggi Banda Aceh antaralain turut didampingi Wakil Ketua Abdul Aziz, SH M.Hum, Hakim Tinggi Makaroda Hafat SH M.Hum, Hakim Ad Hoc Firmansyah SH MH, Panitera Ramadhani SH, dan Sekretaris Risma Yanti ST MM.
Sementara Wali Nanggroe didampingi Staf Khusus DR. M. Raviq. “Ya, pertemuan silaturahmi tadi membahas beberapa isu terkait penegakan hukum di Aceh,” kata Zulfikar.
Pada 9 Januari 2025 lalu, Nursyam resmi dilantik oleh Ketua Mahkamah Agung RI, Prof. Dr. H. Sunarto, SH MH di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta.
“Sebagai Ketua Pengadilan Tinggi yang baru, saya tentu harus memperkenalkan diri sebagai pemimpin di daerah ini,” Nursyam.
Ia juga menyampaikan pengalaman panjangnya bertugas di Aceh sejak 1992, mulai dari Singkil, Banda Aceh, hingga menjabat Wakil Ketua Pengadilan Tinggi pada tahun 2022.
“Aceh ini sudah seperti kampung kedua saya setelah kampung kelahiran di Sumatera Utara,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Pengadilan Tinggi Banda Aceh melaporkan tingginya kasus narkotika di Aceh, yang juga menjadi persoalan nasional. Ia menjelaskan bahwa Aceh merupakan pintu masuk yang sering dimanfaatkan untuk peredaran narkoba.
Bahkan, ia menyebutkan beberapa kasus narkotika yang telah diputuskan, termasuk vonis hukuman mati.
“Untuk itu, pentingnya sinergi dalam penanganan tindak pidana untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Aceh,” kata Nursyam.
Sementara itu, Wali Nanggroe Aceh menyambut baik kunjungan tersebut.
“Kita berdiskusi banyak hal, termasuk masalah narkoba dan sejumlah peraturan Aceh yang belum selesai. Beliau paham situasi di Aceh dan mendukung harapan kita bersama,” ujar Wali Nanggroe. (ra/drh)