RAKYAT ACEH | SIMEULUE – Selama pelaksanaan Operasi Keselamatan Seulawah 2025, sejak 10 – 23 Februari 2025, Satlantas Polres Simeulue mengedepankan komunikasi tatap muka langsung dengan pengguna kenderaan bermesin.
Komunikasi tatap muka langsung dan humanis kepada pelintas, untuk memberikan pentingnya menjaga keselamatan pengguna kenderaan maupun keselamatan pelintas lainnya, dengan patuhi aturan berlalulintas serta melengkapi dokumen surat-surat resmi kenderaan
Personel Polantas Simeulue, juga memberitahukan untuk melengkapi antribut kenderaan, sehingga nantinya antribut kenderaan yang standar dan sesuai aturan yang berlaku, juga menjadi faktor utama untuk keselamatan saat pengguna kenderaan sedang menjalankan kenderaanya di jalan umum.
Amatan Harian Rakyat Aceh, Personil Satlantas Polres Simeulue, yang sedang menggelar Operasi Keselamatan Seulawah 2025, selain melakukan komunikasi tatap muka langsung seraya memperbaiki tali helm pengguna kenderaan juga, juga memberikan bunga kepada pelintas dan warga.
Hal itu disampaikan Kapolres AKBP Rosef Efendi, melalui Kasatlantas Polres Simeulue, Irvan Efendi Pasaribu, Kamis 13 Februari 2025.
“Pelaksanaan Operasi Keselamatan Seulawah 2025, sejak 10 – 23 Februari 2025 di wilayah Kabupaten Simeulue, lebih mengedepankan komunikasi yang humanis,” katanya.
Dalam kegiatan Operasi Keelamatan Sulawah 2025 tersebut, selain memberikan bunga, juga terlihat ada personil Satlantas Polres Simeulue, yang melakukan komunikasi langsung dengan menggunakan bahasa daerah, sehingga mudah dimengerti dan dipahami oleh pengguna kenderaan.
“Humanis dan mudah dipahami oleh pengguna kenderaan, maka kita komunikasi selain dengan bahasa resmi, juga kita komunikasi dengan menggunakan bahasa daerah atau bahasa pulau Simeulue,” kata Aipda Rajidin, Kanit Kamsel Satlantas Polres Simeulue, kepada Harian Rakyat Aceh, Kamis, 13 Februari 2025.
Komunikasi dengan menggunakan bahasa daerah itu, justru selain cepat dimengerti dan dipahami oleh pelintas dan warga lainnya saat diberitahukan aturan dan larangan saat berkendara di jalan raya, juga menjadi salah satu upaya untuk menjaga keharmonisan dan penyambung tali siraturrahmi antara personel Polres Simeulue dan masyarakat.
“Pak Rajidin itu, salah seorang polantas yang sering menggunakan bahasa ulao, saat memberikan nasehat kepada pengguna kenderaan, misalnya seperti ini, tuangku amponoi, miba leu helm me ahi sikandong, ahi fulawan. Sehingga kita cepat paham dan diperdulikan,” kata Ijui (51) warga Kecamatan Simeulue Tengah, kepada Harian Rakyat Aceh, Kamis 13 Februari 2025. (ahi/hra)