#Satu Korban Luka-Luka#
RAKYAT ACEH | SIMEULUE – Kebakaran landa pusat pasar ibukota Kecamatan Simeulue Tengah, Minggu, 16 Februari 2025, sekira pukul 03.30 WIB, yang menghanguskan sebanyak 38 unit Rumah dan Toko (Ruko) serta 6 unit Ruko lainnya dirusak, untuk antisipasi meluasnya kobaran api.
Sekira pukul 06:30 WIB, api berhasil dipadamkan dengan melibatkan masyarakat, pemerintah kecamatan dan pemerintahan desa Kampung Aie, serta juga pengerahan sejumlah Armada Pemadam Kebakaran (Damkar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Simeulue.
Dampak dari bencana kebakaran yang meludeskan pusat pasar ibukota Kecamatan Simeulue Tengah, selain 39 Kepala Keluarga (KK) atau sebanyak 131 jiwa kehilangan tempat tinggal, juga satu warga luka-luka bakar, yakni Mhd Hasan Malintang (30), yang saat ini masih dalam perawatan.
Kebakaran yang melanda desa Kampung Aie, salah satu pusat pasar ibukota Kecamatan Simeulue Tengah itu, disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Simeulue, Zulfadli, yang dikonfirmasi Harian Rakyat Aceh, Minggu, 16 Februari 2025.
“Data sementara dampak kebakaran di pusat pasar ibukota Kecamatan Simeulue Tengah, tepatnya di desa Kampung Aie, sebanyak 38 unit Rumah dan Toko (Ruko) serta 6 unit Ruko lainnya dirusak. Sebanyak 39 KK atau 131 jiwa kehilangan tempat tinggal, juga satu warga lagi luka-luka bakar, yakni Mhd Hasan Malintang (30),” kata Zulfadli.
Lebih lanjut Zulfadli menambahkan, saat ini korban kebakaran untuk sementara mengungsi ketempat familinya, serta dilokasi tenda-tenda yang disediakan oleh Pemerintah Daerah, BPBD, pemerintah Kecamatan dan pemerintah desa, serta menempati sejumlah fasilitas lainnya yang masih layak huni.
“Saat ini tim ahli dari BPBD dan tim ahli Pemda Simeulue, masih melakukan pendataan untuk menghitung kerugian dari dampak bencana kebakaran tersebut. Perlu diketahui data ini masih bersifat sementara dan sewaktu-waktu akan berubah,” tegas Kalaksa BPBD Simeulue.
Tim ahli yang melakukan pendataan dampak bencana kebakaran itu, nantinya untuk mengetahui estimasi kerugian material, serta titik awal api penyebab bencana kebakaran yang meludeskan harta benda serta menghanguskan dan merusak puluhan unit Rumah dan Toko (Ruko) yang didominasi kontruksi bangunan dari kayu milik korban kebakaran itu, saat ini masih dalam penanganan pihak berwajib.
Penerapan masa tanggap darurat juga telah ditettapkan pihak Pemerintah Kabupaten Simeulue, yang berlaku selama 7 hari, 16–22 Februari 2025. Hal itu disampaikan Pj Sekda Simeulue, Dodi Juloardi Bas, yang dihubungi Harian Rakyat Aceh, Minggu, 16 Februari 2025 dan mengaku masih dilokasi kebakaran, bersama Pj Bupati Teuku Reza Pahlevi dan Ketua DPRK setempat, Rasmanudin H Rahamin.
“Pemda Simeulue, telah berlakukan masa tanggap darurat selama 7 hari, sejak tanggal 16-22 Februari 2025. Selama masa tanggap darurat itu, Pemda Simeulue sediakan makanan untuk korban kebakaran, serta 24 jam tim medis disiagakan disana,” kata Dodi Juliardi Bas.
Bencana kebakaran yang melanda pasar Desa Kampung Aie, merupakan pusat pasar dan pusat pemerintahan Pemerintahan Kecamatan Simeulue Tengah, atau sekitar 74 kilometer dari Kota Sinabang, ibukota Kabupaten Simeulue, dibenarkan Heru Mahdani, Camat SimeulueTengah, kepada Harian Rakyat Aceh, Minggu 16 Februari 2025.
“Benar, Kecamatan Simeulue Tengah berduka. Semalam musibah bencana kebakaran di pusat pasar ibukota kecamatan Simeulue Tengah, tepatnya pasar di desa Kampung Aie. Dampak dari bencana musibah kebakaran itu, saat ini warga kita banyak yang kehilangan tempat tinggal,” kata Heru Mahdani.
Masih menurut Camat Simeulue Tengah, di lokasi kebakaran telah dipasang garis police line, maupun posko juga untuk sumbangan dan bantuan yang terus mengalir dari berbagai pihak, baik itu yang berasal dari perorangan, organisasi, instansi vertikal, instansi dalam daerah, serta dari anggota legislatif juga bantuan dari Bupati dan Wakil Bupati Terpilih. (ahi/hra)