RAKYAT ACEH | SUBULUSSALAM – Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) tahun anggaran 2025 di Kota Subulussalam terkuras lebih dari Rp 6 Miliar untuk biaya yang diduga program titipan.
Tahun ini, sedikitnya 12 kegiatan yang diduga program titipan membebani APBDes yang jumlah dari 12 kegiatan tersebut sebesar Rp 77 juta per Desa. Jumlah Desa di Kota Subulussalam sebanyak 82 Desa. Jika di perhitungkan 82 Desa di kali 77 juta maka jumlah totalnya Rp 6.314.000.000.
Yang menjadi sorotan publik terkait kegiatan tersebut adalah pelatihan Kelistrikan yang nilainya Rp 15 juta per Desa. Setiap Desa mengikutsertakan utusan hanya 1 orang saja. Selain pelatihan kelistrikan juga ada pelatihan pertukangan yang juga dibebankan kepada dana Desa sebesar Rp. 15 juta per Desa untuk 1 orang peserta.
Kedua kegiatan pelatihan tersebut dilaksanakan sekaligus oleh Global Edukasi Prospek lembaga swasta dari Kota Langsa. Bahkan, sebagian Kepala Desa sudah melakukan pembayaran untuk kedua kegiatan tersebut kepada penyelenggara sebesar Rp 30 juta.
Sesuai surat Global Edukasi Prospek yang beredar yang ditujukan ke Kepala Desa se Kota Subulussalam bahwa pelaksanaan pelatihan tersebut pada tanggal 18 sampai dengan 22 Maret 2025 atau 5 hari pelaksanaan yang digelar di Kota Medan.
Jadwal pelaksanaan tersebut dibenarkan oleh salah seorang Kepala Desa yang enggan disebutkan namanya. ” Pelaksanaannya, mulai tanggal 18 sampai 22 bulan ini di Medan. Kami ini sudah seperti buah simalakama ” Keluh Kades tersebut yang diduga karena terpaksa mengikuti pelatihan itu.
Bahagia Maha mantan anggota DPRK Subulussalam mengatakan, bimtek anggota DPRK Subulussalam saja hanya membayar kontribusi Rp 5 juta per orang dengan fasilitas hotel bintang 4 bahkan kadang hotel bintang 5 dengan pelaksanaan selama 3 hari dengan jumlah pesertanya hanya 20 orang.
“Bagaimana pula dengan kegitan bimtek yang kini di ganti menjadi pelatihan desa dengan kontribusi sebesar Rp 15 juta 1 orang dengan jumlah peserta 82 orang, bayangkan sendiri berapa hasilnya ” ungkap Bahagia Maha, Rabu (12/3/2025).
Bahagia Maha pun sangat menyayangkan program yang membebani APBDes yang setiap tahunnya terkuras hanya kegiatan yang tidak ada manfaatkan bagi masyarakat
“Dana Desa ini sudah menjadi budaya setiap tahun ada dugaan program titipan dengan dalih kalau tahun sebelumnya Bimtek, kalau sekarang pelatihan. Hanya ganti judul,”Ungkap Bahagia Maha. (lim/hra)