class="post-template-default single single-post postid-136228 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Di Simeulue, Capai 7.647 Peserta Aktif BPJS Ketenagakerjaan  Keuchik Gampong Bireuen Meunasah Capa Belanjakan Puluhan Anak Yatim Pakaian untuk Lebaran Kabar STNK Kendaraan Mati 2 Tahun Bakal Disita Ternyata Hoax Pemkab Pidie Jaya Terima Laba Rp 2,5 Miliar dari Bank Aceh Korem 011 Lilawangsa Peringati Nuzulul Quran 1446 Hijriah

UTAMA · 18 Mar 2025 16:06 WIB ·

Plt Sekda: Keunggulan Sejarah dan Budaya Peluang Kembangkan Wisata Halal di Aceh


 Plt Sekretaris Daerah Aceh M Nasir Syamaun Perbesar

Plt Sekretaris Daerah Aceh M Nasir Syamaun

BANDA ACEH – Perjalanan sejarah dan ragam budaya yang tersebar di seluruh wilayah Aceh merupakan modal yang sangat bagus untuk mengembangkan pariwisata halal di Tanoh Rencong.

Hal tersbut disampaikan oleh Plt Sekretaris Daerah Aceh M Nasir Syamaun, dalam sambutannya sebelum membuka secara resmi Aceh Economic Forum (AEF) 2025, di Aula Teuku Umar Bank Indonesias, Selasa (18/3/2025).

“Dengan keunggulan budaya, sejarah, dan keindahan alam yang kita miliki, konsep pariwisata halal menjadi peluang besar yang dapat kita optimalkan. Aceh memiliki potensi wisata yang luar biasa, mulai dari wisata religi, wisata sejarah, wisata bahari, wisata budaya hingga wisata alam. Beragam destinasi seperti Masjid Raya Baiturrahman, Museum Tsunami, Pantai Lampuuk, dan Sabang adalah di antara daya tarik utama yang telah dikenal secara luas,” ujar Plt Sekda.

Di samping itu, sambung Plt Sekda, masih banyak lagi wisata Aceh yang potensial untuk dikembangkan. Namun, potensi ini perlu dikemas dengan pendekatan yang lebih sistematis dan berbasis ekonomi halal agar memberikan dampak yang lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi Aceh.

“Ada beberapa langkah strategis yang perlu dilakukan bersama, yaitu peningkatan Infrastruktur dan Aksesibilitas. Pemerintah Aceh terus berkomitmen meningkatkan infrastruktur, baik jalan, transportasi udara, maupun sarana pendukung lainnya, guna menunjang aksesibilitas ke destinasi wisata halal,” kata Plt Sekda.

Selanjutnya, lanjut M Nasir, penguatan Sumber Daya Manusia juga penting karena pengembangan industri pariwisata halal memerlukan SDM yang baik. Oleh karena itu, pelatihan bagi pelaku usaha wisata, pemandu wisata, serta sertifikasi halal bagi sektor pendukung lainnya harus terus digalakkan.

“Selain itu, penguatan Branding dan Promosi Aceh juga harus lebih gencar dimempromosikan sebagai destinasi pariwisata halal, baik di tingkat nasional maupun internasional. Pemanfaatan teknologi digital dan media sosial sangat penting dalam strategi pemasaran ini,” sebut M Nasir.

“Terakhir, kolaborasi dan Kemitraan. Sinergi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat sangat diperlukan dalam pengembangan industri ini. Kita juga perlu menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk investor dari dalam dan luar negeri, untuk mendukung pengembangan ekosistem pariwisata halal di Aceh,” imbuh Plt Sekda.

Plt Sekda menjelaskan, Pariwisata halal bukan hanya tentang ketersediaan makanan halal atau fasilitas ibadah, tetapi juga menyangkut pelayanan, keamanan, kenyamanan, serta pengalaman wisata yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Pengembangan pariwisata halal bukan sekadar strategi ekonomi, tetapi juga bagian dari upaya memperkuat identitas Aceh sebagai daerah yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Dengan berkembangnya industri ini, kita tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga menjaga nilai-nilai budaya dan keislaman yang menjadi kebanggaan kita semua.

Dalam sambutannya, Plt Sekda menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia Kantor Perwakilan Aceh yang telah menyelenggarakan forum yang sangat strategis dengan tema ‘Pengembangan Pariwisata Halal sebagai Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru di Aceh’, sangat relevan dengan visi Pemerintah Aceh, yaitu mewujudkan ‘Aceh Islami, Maju, Bermartabat, dan Berkelanjutan’.

Sebagaimana diketahui, untuk mewujudkan visi tersebut, Pemerintah Aceh telah menetapkan 21 program kerja prioritas, salah satunya adalah mewujudkan industri pariwisata dan industri halal. Hal ini menunjukkan komitmen kuat Pemerintah Aceh dalam menjadikan sektor pariwisata halal sebagai pilar utama dalam pembangunan ekonomi daerah.

“Terima kasih kepada Bank Indonesia Kantor Perwakilan Aceh atas terselenggaranya acara ini, kepada para narasumber. Insya Allah, forum ini menghasilkan rekomendasi yang konstruktif bagi kemajuan ekonomi Aceh melalui sektor pariwisata halal,” kata Plt Sekda.

“Saya berharap melalui forum ini, kita dapat melahirkan ide-ide inovatif, solusi konkret, serta kebijakan yang dapat mendukung percepatan pengembangan industri pariwisata halal di Aceh. Saya juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama berkontribusi dalam pengembangan sektor ini,” pungkas Plt Sekda Aceh. (ra/drh)

Artikel ini telah dibaca 24 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Ramadhan di Lhokseumawe, Marlina Berbaur dengan Warga Buka Puasa di Halaman Islamic Center

19 March 2025 - 05:16 WIB

Kabar STNK Kendaraan Mati 2 Tahun Bakal Disita Ternyata Hoax

18 March 2025 - 16:57 WIB

PCO Diskusikan Dampak Multiganda 130 Hari Kerja KMP dengan Wartawan Istana

18 March 2025 - 15:55 WIB

Keuchik di Aceh Ajukan Judicial Review UUPA ke MK

18 March 2025 - 15:31 WIB

Wakapolda Aceh Hadiri Rapat Forkopimda Bersama Bupati dan Wali Kota

17 March 2025 - 16:50 WIB

Anggota Komisi VI DPRA Minta Komdigi Pasang Jaringan Internet BAKTI di Aceh Selatan

17 March 2025 - 16:42 WIB

Trending di UTAMA