BANDA ACEH (RA) – Anggota Komisi II DPD RI asal Aceh, H. Sudirman atau Haji Uma melakukan pertemuan dengan Direksi PT. Samana Citra Agung (SCA) Yusri, di kawasan Ulee Kareng Banda Aceh, Ahad (12/11).
Menurut Haji Uma, upaya pertemuan dengan pihak direksi PT. Samana Citra Agung adalah bagian dari upaya menindaklanjuti hasil dari kunjungannya ke area lokasi pembangunan pabrik Semen Indonesia Aceh (SIA) di Pidie pada hari Kamis lalu (9/11).
Haji Uma mengatakan, bahwa dalam kunjungan ke lokasi beberapa waktu lalu, dirinya mendapat banyak informasi terkait masalah yang ada baik dari pihak PT. Semen Indonesia Aceh (SIA) maupun dari pihak masyarakat. Sebagai upaya tindak lanjut, dirinya juga ingin mendapatkan informasi terkait duduk masalah dari pihak PT. Samana Citra Agung (SCA) sebagai mitra bisnis dari PT. Semen Indonesia Aceh (Persero) Tbk, yang terlibat langsung dilapangan dalam proses pembebasan lahan milik masyarakat.
“Kehadiran pabrik semen di Laweung tentu akan memberikan keuntungan bagi daerah, tidak saja peningkatan PAD bagi daerah maupun lapangan kerja baru bagi masyarakat, namun juga dana CSR yang wajib dikucurkan perusahaan nantinya untuk pemberdayaan lingkungan dan sosial masyarakat. Jadi jika kelanjutan pembangunan pabrik semen ini dibatalkan tentu juga sebuah kerugian bagi daerah”, ujar anggota Komite II yang juga unsur pimpinan PURT DPD RI ini.
Atas dasar pemikiran dampak manfaat tersebut, Haji Uma dalam kapasitasnya sebagai anggota Komite II DPD RI yang membidangi sektor terkait berinisiatif turut serta berkontribusi bagi upaya pencarian solusi penyelesaian masalah dengan bertemu para pihak guna mendapatkan data dan informasi valid dari para pihak terkait sehingga mendapat gambaran jelas duduk masalahnya.
Dalam hal ini, Haji Uma berharap seluruh pihak baik pemerintah daerah dan pihak investor serta masyarakat dapat duduk bersama untuk menemukan solusi terbaik. Haji Uma juga tidak menutup kemungkinan untuk mengusulkan rapat kerja Komite II DPD RI dengan kementerian terkait nantinya guna menyampaikan masalah ini. Harapannya pembangunan pabrik semen ini dapat berlanjut hingga selesai dan hasil produksi nantinya akan memberi manfaat bagi daerah dan masyarakat setempat.
Sebagaimana diketahui, PT SIA sejauh ini telah mengucurlan investasi senilai Rp 300 milyar dari total rencana investasi Rp 5,8 triliun untuk pembangunan pabrik di Laweung yang memiliki kapasitas produksi 3 juta ton per tahun.
Namun dengan masalah lahan yang muncul saat ini, pihak PT. Semen Indonesia Aceh (Persero) Tbk, telah memutuskan untuk menunda sementara proses pekerjaan dilapangan sampai masalah dilapangan terselesaikan dengan tuntas. (ri)