RAKYAT ACEH | Jakarta – Pemerintah Aceh melalui Dinas Kominsa mengikuti pengenalan peta canggih untuk pendataan lewat satelit dengan nama Geoportal Satu Peta 2.0.
Geoportal ini merupakan sebuah peta canggih yang memuat berbagai data geospasial di seluruh Indonesia dan dapat diakses oleh publik, kata Kadis Kominsa Aceh Marwan Nusuf, didampingi Kepala UPTD Bidang Statistik, Sayid Azhari, Sabtu (20/7).
Sebagai informasi, katanya data-data dalam geoportal tersebut tidak hanya bisa diakses oleh pemerintah. Masyarakat umum, seperti pemerhati lingkungan, pemilik lahan dan kalangan sipil lainnya juga bisa mengakses data itu melalui Geoportal Kebijakan Satu Peta 2.0 ini.
Sesuia dengan Perpres 23 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Perpres 9/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000.
Dalam aturan baru ini, Presiden yang disampaikan Menhan Prabowo Subianto menginginkan agar kualitas peta lebih ditingkatkan dengan skala yang lebih kecil. Semakin kecil skala perbandingan akan semakin detail informasi wilayah yang bisa tersampaikan.
Selain soal kualitas, pemerintah juga menginginkan jumlah peta tematik yang diintegrasikan bertambah dari 85 menjadi 151 peta tematik yang berasal dari 23 kementerian/lembaga, serta 38 provinsi.
Semakin banyak peta tematik yang terintegrasi, maka semakin banyak pula informasi yang bisa dilihat dan meminimalisasi kemungkinan terjadinya tumpang tindih penggunaan lahan dengan foto satelit 2.0, demikian Marwan.(imj)
