class="post-template-default single single-post postid-119400 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Ratusan Tenaga Non-ASN Desak Diangkat P3K Penuh Waktu DPR Aceh Segera Panggil BKA PNL dan PGE Sepakat Pengembangan SDM Migas Unggul Pj Wali Kota dan Kapolres Lhokseumawe Ikut Vicon Rakor Ketahanan Pangan 2025 Ratusan Tenaga Kesehatan R2 dan R3 Geruduk Kantor Bupati Bireuen Pj. Bupati Aceh Barat Menang Kasasi di Mahkamah Agung melawan PT Gading Bhakti

DAERAH · 7 Aug 2024 14:39 WIB ·

Menggeliat Aktivitas Pasar di Simpang Rangkaya


 Aktivitas jual beli di jalan Eks ExxonMobil, Simpang Rangkaya, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara, kembali menggeliat, Rabu 7 Agustus 2024. PT PGE Himbau pindah lokasi. IDRIS BENDUNG Perbesar

Aktivitas jual beli di jalan Eks ExxonMobil, Simpang Rangkaya, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara, kembali menggeliat, Rabu 7 Agustus 2024. PT PGE Himbau pindah lokasi. IDRIS BENDUNG

RAKYAT ACEH | LHOKSUKON : Seratusan kedai dan warung yang rusak akibat diterpa angin kencang di jalan eks ExxonMobil, Simpang Rangkaya, Kecamatan Tanah Luas, Kamis 18 Juli 2024 lalu, kini kembali beraktivitas, Rabu 7 Agustus 2024.

Sementara PT Pema Global Energi (PGE) anjurkan pemilik kedai dan warung pindah ke lokasi lain. Sayangnya, Relation Manager PGE, Bustami Sarbini, saat dihubungi Rakyat Aceh, belum memberikan jawaban terkait anjuran ratusan pedagang harus pindah lokasi. Kenapa ? dan Kemana ?

Pantauan Rakyat Aceh, sekira pukul 11.05 WIB, aktivitas jual beli kembali berdenyut. Warga dari berbagai kalangan mendatangi kedai dan warung yang berjualan. Baik itu, sayur mayur, ikan, kelontong maupun buah-buahan. Tak terkecuali warung berjualan nasi dan kopi. Juga terlihat ramai.

Seorang pedagang enggan pindah mengaku lebih mudah mencari rejeki di lokasi yang ada. “Disini lebih mudah mendapat pembeli. Jadi, jangan halangi kami mencari rejeki,” katanya seraya minta tidak disebutkan jati diri.

Apa yang disampaikan seorang pedagang ini, memang tidaklah melebihi. Buktinya, kaum ibu-ibu terlihat membeli sayur kebutuhan seharian. Begitu pula ada yang membeli buah buahan dan nasi di warung.

“Kawasan ini, kalau sore dan malam lebih ramai lagi warga yang datang belanja. Mereka datang dari berbagai pelosok desa,” tambahnya. Sebelumnya, anjuran pindah datang dari PT PGE dianggap berjualan dikawasan itu sangat beresiko. Ya, ada jalur pipa dan jaringan listrik di bawah tanah. Namun yang terlihat, Rabu siang, pemilik kedai dan warung belum bergeming dengan anjuran pindah oleh PGE.

Plt Camat Tanah Luas, Baktiar, Isla, SE yang dihubungi Rakyat Aceh, Rabu (7/8) membenarkan ada pemberitahuan larangan berjualan di kawasan itu yang dikeluarkan “Dua hari lalu, Humas PGE dan PAM Profit membentangi tali police line dan pemasangan batu pembatas. Kemudian, langsung bertemu dengan para pedagang didepan cluster III. Pedagang mau pindah memohon kepada perusahaan untuk keseragaman dari Kecamatan Aron, Nibong dan Tanah Luas, untuk tidak terjadi perbedaan,” kata Baktiar. Lebih lanjut dikatakan, lahan relokasipun menurut para pedagang tidak layak,” pungkas Plt Camat Tanah Luas, Baktiar. (ung)

Artikel ini telah dibaca 44 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

PNL dan PGE Sepakat Pengembangan SDM Migas Unggul

15 January 2025 - 10:19 WIB

Pj Wali Kota dan Kapolres Lhokseumawe Ikut Vicon Rakor Ketahanan Pangan 2025

14 January 2025 - 19:31 WIB

Tenaga Non-ASN Pemerintah Aceh Desak Kepastian Pengangkatan sebagai PPPK Penuh Waktu

14 January 2025 - 16:37 WIB

Kumpulkan 111 K antung Darah dari Kolaborasi Kyriad Muraya Hotel Aceh & Rindam PD Iskandar Muda

14 January 2025 - 16:20 WIB

Pupuk Subsidi Dapat Ditebus oleh Petani yang Terdaftar dalam E-RDKK

14 January 2025 - 10:12 WIB

Tenaga Non ASN R2 dan R3 Demo Kantor Bupati Aceh Utara, Tuntut Diangkat PPPK Penuh Waktu

14 January 2025 - 09:16 WIB

Trending di LHOKSEUMAWE