class="post-template-default single single-post postid-119467 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
PNL dan PGE Sepakat Pengembangan SDM Migas Unggul Pj Wali Kota dan Kapolres Lhokseumawe Ikut Vicon Rakor Ketahanan Pangan 2025 Ratusan Tenaga Kesehatan R2 dan R3 Geruduk Kantor Bupati Bireuen Pj. Bupati Aceh Barat Menang Kasasi di Mahkamah Agung melawan PT Gading Bhakti Sales Dibekuk Polisi di Banda Aceh, Ini Kasusnya

UTAMA · 8 Aug 2024 15:26 WIB ·

Bagaimana Kita Membedakan Antara Musibah dan Azab?


 Mesjid Raya Baiturrahman/Net Perbesar

Mesjid Raya Baiturrahman/Net

HARIANRAKYATACEH.COM – Azab dan Musibah dalam Al-Qur’an dan Hadist seringkali diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai “Bencana”. Tetapi terkadang kedua hal itu memiliki arti yang variatif.

Musibah di dalam Al-Qur’an mengacu kepada hal yang netral tidak negatif maupun positif, walaupun ada beberapa ayat yang mengaitkan hal tersebut sebagai hal yang negatif. Dalam KBBI kata musibah sering diasosiasikan sebagai suatu “peristiwa yang menyakitkan, menyengsarakan, dan bernilai negatif yang menimpa manusia”. Dalam konteks tersebut, musibah merupakan peristiwa yang menimpa manusia, baik dari peristiwa alam maupun sosial.

Allah SWT menjelaskan dalam surat An-Nisa ayat 79, apabila musibah yang berupa kebaikan itu datangnya dari Allah SWT, dan musibah yang berupa keburukan—yang kemudian disebut dengan bencana datang dari perlakuan manusia sendiri.

مَآ اَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللّٰهِۖ وَمَآ اَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَّفْسِكَۗ وَاَرْسَلْنٰكَ لِلنَّاسِ رَسُوْلًاۗ وَكَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيْدًا

Artinya: “Kebaikan (nikmat) apa pun yang kamu peroleh (berasal) dari Allah, sedangkan keburukan (bencana) apa pun yang menimpamu itu disebabkan oleh (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutus engkau (Nabi Muhammad) menjadi Rasul kepada (seluruh) manusia. Cukuplah “Allah sebagai saksi.

Allah juga menegaskan dalam surat Ghafir ayat 30, bahwa tidak semua musibah adalah bencana. Musibah yang sering disebut bencana dan bermakna negatif adalah musibah yang mendatangkan keburukan bagi manusia dan itu merupakan hasil dari perbuatan manusia sendiri, bukan dari Allah, meskipun secara kasat mata musibah itu terjadi di alam.

وَقَالَ الَّذِيْٓ اٰمَنَ يٰقَوْمِ اِنِّيْٓ اَخَافُ عَلَيْكُمْ مِّثْلَ يَوْمِ الْاَحْزَابِۙ

Artinya: “Orang yang beriman itu berkata, “Wahai kaumku, sesungguhnya aku khawatir (bahwa) kamu akan ditimpa (bencana) seperti hari (kehancuran) golongan yang bersekutu.”

Dengan memahami arti kata musibah seperti demikian, maka musibah yang bernilai negatif merupakan salah satu cobaan dan ujian yang berupa keburukan. Dalam al-Quran cobaan dan ujian tersebut disebut dengan istilah balā’.

Azab juga memiliki arti yang variative tergantung dengan konteksnya. Azab sering diartikan sebagai sesuatu yang membuat manusia tersiksa, sebagaimana hadist Nabi Muhammad SAW yang mengatakan bahwa Safar adalah bagian dari Adzab.

Azab yang berarti “siksa” juga sering dikaitkan dengan peristiwa yang menimpa manusia karena kelalaiannya terhadap ibadah kepada Allah SWT , sebagaimana Allah berfirman dalam surat Ad-Dukhan ayat 15,

اِنَّا كَاشِفُوا الْعَذَابِ قَلِيْلًا اِنَّكُمْ عَاۤىِٕدُوْنَۘ

Artinya: “Sesungguhnya (kalau) Kami melenyapkan azab itu sebentar saja, pasti kamu akan kembali (ingkar).”

Dengan memperhatikan penjelasan di atas, kata azab mengacu pada peristiwa akibat kesalahan manusia dalam menjalani kehidupan dan berinteraksi dengan manusia lain dan alam. Peristiwa-peristiwa itu bukan merupakan bencana, karena berbagai peristiwa pasti akan terjadi, namun ketika manusia tidak memperhitungkan risiko yang akan ditimbulkan oleh peristiwa tersebut, maka manusia akan mengalami bencana.

Editor: Ilham Safutra

Sumber: muhammadiyah.or.id, Quran.com

Azab dan Musibah dalam Al-Qur’an dan Hadist seringkali diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai “Bencana”. Tetapi terkadang kedua hal itu memiliki arti yang variatif.

Musibah di dalam Al-Qur’an mengacu kepada hal yang netral tidak negatif maupun positif, walaupun ada beberapa ayat yang mengaitkan hal tersebut sebagai hal yang negatif. Dalam KBBI kata musibah sering diasosiasikan sebagai suatu “peristiwa yang menyakitkan, menyengsarakan, dan bernilai negatif yang menimpa manusia”. Dalam konteks tersebut, musibah merupakan peristiwa yang menimpa manusia, baik dari peristiwa alam maupun sosial.

Allah SWT menjelaskan dalam surat An-Nisa ayat 79, apabila musibah yang berupa kebaikan itu datangnya dari Allah SWT, dan musibah yang berupa keburukan—yang kemudian disebut dengan bencana datang dari perlakuan manusia sendiri.

مَآ اَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللّٰهِۖ وَمَآ اَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَّفْسِكَۗ وَاَرْسَلْنٰكَ لِلنَّاسِ رَسُوْلًاۗ وَكَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيْدًا

Artinya: “Kebaikan (nikmat) apa pun yang kamu peroleh (berasal) dari Allah, sedangkan keburukan (bencana) apa pun yang menimpamu itu disebabkan oleh (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutus engkau (Nabi Muhammad) menjadi Rasul kepada (seluruh) manusia. Cukuplah “Allah sebagai saksi.

Allah juga menegaskan dalam surat Ghafir ayat 30, bahwa tidak semua musibah adalah bencana. Musibah yang sering disebut bencana dan bermakna negatif adalah musibah yang mendatangkan keburukan bagi manusia dan itu merupakan hasil dari perbuatan manusia sendiri, bukan dari Allah, meskipun secara kasat mata musibah itu terjadi di alam.

وَقَالَ الَّذِيْٓ اٰمَنَ يٰقَوْمِ اِنِّيْٓ اَخَافُ عَلَيْكُمْ مِّثْلَ يَوْمِ الْاَحْزَابِۙ

Artinya: “Orang yang beriman itu berkata, “Wahai kaumku, sesungguhnya aku khawatir (bahwa) kamu akan ditimpa (bencana) seperti hari (kehancuran) golongan yang bersekutu.”

Dengan memahami arti kata musibah seperti demikian, maka musibah yang bernilai negatif merupakan salah satu cobaan dan ujian yang berupa keburukan. Dalam al-Quran cobaan dan ujian tersebut disebut dengan istilah balā’.

Azab juga memiliki arti yang variative tergantung dengan konteksnya. Azab sering diartikan sebagai sesuatu yang membuat manusia tersiksa, sebagaimana hadist Nabi Muhammad SAW yang mengatakan bahwa Safar adalah bagian dari Adzab.

Azab yang berarti “siksa” juga sering dikaitkan dengan peristiwa yang menimpa manusia karena kelalaiannya terhadap ibadah kepada Allah SWT , sebagaimana Allah berfirman dalam surat Ad-Dukhan ayat 15,

اِنَّا كَاشِفُوا الْعَذَابِ قَلِيْلًا اِنَّكُمْ عَاۤىِٕدُوْنَۘ

Artinya: “Sesungguhnya (kalau) Kami melenyapkan azab itu sebentar saja, pasti kamu akan kembali (ingkar).”

Dengan memperhatikan penjelasan di atas, kata azab mengacu pada peristiwa akibat kesalahan manusia dalam menjalani kehidupan dan berinteraksi dengan manusia lain dan alam. Peristiwa-peristiwa itu bukan merupakan bencana, karena berbagai peristiwa pasti akan terjadi, namun ketika manusia tidak memperhitungkan risiko yang akan ditimbulkan oleh peristiwa tersebut, maka manusia akan mengalami bencana.

Editor: Ilham Safutra

Sumber: muhammadiyah.or.id, Quran.com

Artikel ini telah dibaca 24 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Tenaga Non-ASN Pemerintah Aceh Desak Kepastian Pengangkatan sebagai PPPK Penuh Waktu

14 January 2025 - 16:37 WIB

Tenaga Non ASN R2 dan R3 Demo Kantor Bupati Aceh Utara, Tuntut Diangkat PPPK Penuh Waktu

14 January 2025 - 09:16 WIB

PGRI Aceh akan Laksanakan Konferensi Provinsi

13 January 2025 - 19:09 WIB

Pemerintah Aceh Tegaskan Komitmen Penanganan Banjir Secara Komprehensif

13 January 2025 - 17:50 WIB

DPRK Aceh Besar Gelar Paripurna Hasil Penetapan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih

13 January 2025 - 17:41 WIB

Disdukcapil Kekosongan Kertas HVS, YARA Serahkan Sumbangan

13 January 2025 - 16:45 WIB

Trending di UTAMA