RAKYAT ACEH | BANDA ACEH – Dinas Syari’at Islam bekerja sama dengan Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) Aceh Besar menyelenggarakan pelatihan bagi para da’i, imam, dan khatib dengan tema “Membentuk Kader Da’i, Imam, dan Khatib yang Kompeten dalam Menghadapi Problematika Akhir Zaman.” Acara ini berlangsung selama tiga hari, dari Selasa hingga Kamis, 13-15 Agustus 2024, di Grand Arabia Hotel.
Kepala Dinas Syari’at Islam, Zahrol Fajri, S.Ag., M.H., dalam sambutannya menekankan urgensi peran da’i dalam menegakkan dan menyebarkan ajaran Islam di Aceh. “Aceh saat ini sangat membutuhkan dakwah dari para da’i yang profesional dan berdedikasi tinggi sesuai dengan manhaj Islam. Selama jantung kita masih berdetak, semangat mensyiarkan ajaran Islam harus terus berkobar tanpa henti hingga akhir zaman,” ujarnya, mengutip QS Ali Imran: 104, yang menekankan pentingnya mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.
Anggota DPRA sekaligus tokoh masyarakat Aceh Besar, Tgk. H. Irawan Abdullah, S.Ag., M.M., yang turut hadir, memberikan dukungannya terhadap inisiatif ini. Ia menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan salah satu upaya strategis dalam menjaga Syari’at Islam di tanah rencong. “Dakwah adalah sebuah kenikmatan. Mereka yang tidak menyukai dakwah Islam akan berusaha menentangnya meskipun dengan kekerasan. Jangan berikan sisa waktu atau tenaga untuk dakwah,” tegasnya. Ia juga memotivasi peserta agar segera menerapkan ilmu yang diperoleh dalam praktik dakwah sehari-hari.
Ketua panitia acara, Ustadz Riski Saputra, S.Pd., menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Ia berharap pelatihan ini tidak hanya memberikan pemahaman teoritis tetapi juga memperkaya dimensi praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. “Peserta pelatihan diberikan materi yang menantang intelektualitas mereka sekaligus memperkuat dasar keilmuan sebagai da’i, imam, dan khatib,” ujarnya.
Materi pelatihan mencakup berbagai topik krusial, termasuk gerakan masyarakat dalam melawan kemungkaran, yang diharapkan dapat menginspirasi partisipasi aktif dalam membersihkan masyarakat dari perilaku negatif. Selain itu, pelatihan tahsin dan tajwid juga menjadi fokus, memberikan keterampilan penting dalam menyampaikan pesan dakwah dengan jelas dan bermakna.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Kepala Dinas Syari’at Islam, Zahrol Fajri, S.Ag., M.H., Anggota DPRA sekaligus tokoh Aceh Besar, Tgk. H. Irawan Abdullah, S.Ag., M.M., dan Ketua IKADI Aceh Besar, Tgk. H. Afrial Hidayat, Lc., M.A. (rao)