REDELONG (RA) – 11 pengusaha galian C bersama ratusan sopir truk pengangkut pasir, demo di Gedung DPRK Bener Meriah, Selasa (24/4). Massa menuntut pemerintah setempat mengizinkan mereka beroperasi kembali.
“Akibat tidak adanya galian C yang beroperasi truk kami tidak dapat berjalan, ini merupakan pekerjaan kami untuk menafkahi anak istri di rumah. Kami juga harus membayar kredit mobil setiap bulannya,” ungkap Koordinator Aksi, Sahru.
Tak hanya itu, masyarakat Bener Meriah dan Aceh Tengah saat ini tidak dapat melakukan pembangunan rumah. Hal itu dampak dari penutupan galian C sejak dua bulan terakhir.
“Jika galian C tidak beroperasi bagaimana kami mendapatkan pasir dan batu yang digunakan untuk membangun,” katanya.
Para sopir truk juga meminta pemerintah daerah dan DPRK, memberikan rekomendasi pada leasing agar memberikan tengang waktu pembayaran. Alasannya, tidak ada kegiatan selama galian C ditutup.
Sementara itu, salah seorang perwakilan pengusha Galian C, Zarmiza mengatakan, di Bener Meriah hanya ada 11 pengusaha galian C dan berkas untuk 5 orang pengusaha saat ini sudah berada di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Aceh.
“Proses untuk pembuatan izin tersebut cukup lama sementara, kebutuhan masyarakat mendesak,” katanya.
Hal serupa juga diungkapkan Azwin, bahkan katanya proses perizinan di kabupaten juga butuh waktu lama.
“Kami sudah melakukan pengajuan izin ke Dinas Lingkungan hidup sejak bulan November 2017. Namun rekomendasi dari pemerintah daerah baru keluar tanggal 10 April 2018 kemarin,”ujarnya.
Azwin mengaku telah menyetorkan dana untuk kepengurusan sebesar Rp10,5 juta ke Dinas Lingkungan Hidup untuk kelengkapan dokumen dan biaya konsultan.
“Sudah kami berikan di awal kepengurusan,” ungkapnya.
Sementara Selamat, mengaku telah menyetor ke Dinas Lingkungan Hidup Bener Meriah sebesar Rp32 juta untuk dua izin galian C.
“Untuk satu izin saya membayar Rp16 juta. Saya mengurus dua izin di lokasi berbeda, sudah membayar Rp32 juta. Saya sudah melakukan kepengurusan sejak tanggal 22 September 2017 lalu,” sebutnya.
Ketua Organda Kabupeten Bener Meriah, M Arif yang juga ikut berunjukrasa mengatakan, sudah empat dump truk yang ditarik leasing akibat tidak mampu membayar kredit setiap bulannya.
“Jika mereka tidak bekerja dari mana mereka mendapatkan penghasilan dan membayar uang kredit,” katanya.
Menurutnya, jumlah damp truk di Bener Meriah dan Aceh Tengah yang beroperasi mengambil pasir sekitar 400.
“Kesemuanya hadir melakukan aksi demo di sini dan kami berharap, galian C dapat dibuka sementara proses izin berlanjut” harapnya.
Wakil Bupati Bener Meriah, Tgk H Sarkawi mengaku telah melakukan koordinasi dengan Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah saat kunjungan kerja beberapa hari lalu.
“Apapun perkembangan yang ada di gedung DPRK telah saya teruskan ke Wagub. Ia juga telah melayangkan SMS pada gubernur, namun belum mendapat balasan,” katanya.
Ia mengaku, Wagub berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dan akan mengupayakan proses perizinan selesai dalam waktu 3 hari ke depan.
“Kita akan mengawal proses perizinan tersebut. Jika diperlukan, kita akan kirimkan tim untuk mendampingi pengusaha galian C mempercepat melakukan pengurusan di provinsi,” katanya.
Ia juga menyebutkan, hari ini pemerintah daerah akan gelar rapat terkait tuntutan pengunjukrasa. (mag-70/mai)