BANDA ACEH (RA) – Pangdam Iskandar Muda (IM) Mayjen TNI Abdul Hafil Fuddin menyatakan pihaknya sudah mengganti Komandan Rayon Militer (Danramil) 12/ Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur. Ini merupakan buntut dari peristiwa ledakan sumur minyak kawasan tersebut.
“Sudah saya perintahkan Danrem dan Dandim hari ini untuk mengganti
Danramilnya,” kata Pangdam, Senin (7/4).
Pangdam IM meyakini Danramil setempat sudah mengetahui aktivitas sumur-sumur ilegal tersebut selama ini namun dinilai abai, sehingga merenggut korban jiwa. Koramil 21/ Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur sebelumnya dijabat Lettu Inf. Miswanto.
“Karena saya yakin Danramilnya mengetahui perbuatan sumur-sumur ilegal itu,” ujarnya.
Meskipun demikian, Pangdam IM tidak menyebutkan siapa yang pengganti Danramil Danramil 12/ Ranto Peureulak yang baru. Bahkan tidak menjelaskan secara gamblang alasan penggantian jabatan itu.
Sejauh ini instansi yang berwenang sedang melakukan penyelidikan dan investigasi. Bahkan Polres Aceh Timur sudah menetapakan lima orang tersangka dan sejumlah barang bukti insiden ledakan.
“Sumur-sumur ilegal ini, sudah saya sampaikan kepada Gubernur Aceh dan Kapolda Aceh untuk sementara dihentikan sementara selama investigasi,” imbuhnya.
Kendati ditutup sementara Pemerintah Aceh dan elemen berwenang diminta untuk mencari solusi terbaik atas keberedaan sumur itu. Pasalnya, selama ini kekayaan sumber daya alam itu menjadi tumpuan dan ladang mata pencarian warga setampat.
Apalagi pekan lalu mereka sempat berdemo untuk menolak penutupan sumur-sumur minyak secara permanen.
“Tapi kita juga harus mencari solusi, karena masyarakat di sana sumber mata pencahariannya dari sumur minyak itu. Itu perlu diatur dengan baik dan kita tidak ingin ada korban lain,” harapnya. (mal/JPC/mai)