class="post-template-default single single-post postid-12514 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
BKN Pangkas Anggaran BBM Hingga Daya Listrik Penembakan Massal di Sekolah Orebro Swedia Tewaskan 10 Orang 13 Toko dan 11 Unit Rumah di Bandar Baru Terbakar ISBI Aceh dan Pemkab Aceh Timur Sepakat Kolaborasi Pendidikan Seni Budaya Bersama MK Tolak Gugatan Pilkada Lhokseumawe, Saatnya Bersatu Untuk Kota Lhokseumawe

DAERAH · 7 May 2018 12:53 WIB ·

Danramil Ranto Peureulak Diganti


 Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Abdul Hafil Fuddin, bersilaturrahmi dengan insan pers di Rumah Dinas, Blang Padang, Banda Aceh, Senin (7/5/).
FOR RAKYAT ACEH Perbesar

Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Abdul Hafil Fuddin, bersilaturrahmi dengan insan pers di Rumah Dinas, Blang Padang, Banda Aceh, Senin (7/5/). FOR RAKYAT ACEH

BANDA ACEH (RA) – Pangdam Iskandar Muda (IM) Mayjen TNI Abdul Hafil Fuddin menyatakan pihaknya sudah mengganti Komandan Rayon Militer (Danramil) 12/ Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur. Ini merupakan buntut dari peristiwa ledakan sumur minyak kawasan tersebut.

“Sudah saya perintahkan Danrem dan Dandim hari ini untuk mengganti
Danramilnya,” kata Pangdam, Senin (7/4).
Pangdam IM meyakini Danramil setempat sudah mengetahui aktivitas sumur-sumur ilegal tersebut selama ini namun dinilai abai, sehingga merenggut korban jiwa. Koramil 21/ Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur sebelumnya dijabat Lettu Inf. Miswanto.

“Karena saya yakin Danramilnya mengetahui perbuatan sumur-sumur ilegal itu,” ujarnya.
Meskipun demikian, Pangdam IM tidak menyebutkan siapa yang pengganti Danramil Danramil 12/ Ranto Peureulak yang baru. Bahkan tidak menjelaskan secara gamblang alasan penggantian jabatan itu.

Sejauh ini instansi yang berwenang sedang melakukan penyelidikan dan investigasi. Bahkan Polres Aceh Timur sudah menetapakan lima orang tersangka dan sejumlah barang bukti insiden ledakan.

“Sumur-sumur ilegal ini, sudah saya sampaikan kepada Gubernur Aceh dan Kapolda Aceh untuk sementara dihentikan sementara selama investigasi,” imbuhnya.

Kendati ditutup sementara Pemerintah Aceh dan elemen berwenang diminta untuk mencari solusi terbaik atas keberedaan sumur itu. Pasalnya, selama ini kekayaan sumber daya alam itu menjadi tumpuan dan ladang mata pencarian warga setampat.

Apalagi pekan lalu mereka sempat berdemo untuk menolak penutupan sumur-sumur minyak secara permanen.

“Tapi kita juga harus mencari solusi, karena masyarakat di sana sumber mata pencahariannya dari sumur minyak itu. Itu perlu diatur dengan baik dan kita tidak ingin ada korban lain,” harapnya. (mal/JPC/mai)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Berhasil Kabur dari Kamboja, Korban TPPO Asal Aceh Disambut Haji Uma di Bandara Kuala Namu

3 February 2025 - 14:22 WIB

Polres Aceh Utara Bagikan Nasi Gratis untuk Jamaah Shalat Jum’at

31 January 2025 - 16:55 WIB

Cegah Curanmor, Kapolsek Banda Sakti Imbauan Warga Gunakan Kunci Ganda

30 January 2025 - 16:57 WIB

Bir Ali Kembali Berangkatkan 50 Jamaah Umroh

26 January 2025 - 15:47 WIB

Kolaborasi TNI dan Pendidikan, Action Rimba IV Resmi Dibuka

24 January 2025 - 15:32 WIB

Kejari Pidie Tetapkan Tersangka Baru Kasus Korupsi Perumda Tirta Mon Krueng Baro

24 January 2025 - 10:41 WIB

Trending di DAERAH