Banda Aceh (RA) – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh menyantuni anak yatim disertai merayakan tradisi “meugang” menyambut bulan suci Ramadhan 1439 Hijriah.
Santunan anak yatim dan meugang bersama dipusatkan di Kantor BNNP Aceh di Banda Aceh, Senin (14/5). Kegiatan tersebut turut dihadiri Kepala BNNP Aceh Brigjen Pol Drs Faisal Abdul Naser beserta jajaran, masyarakat, organisasi kepemudaan, dan kalangan relawan antinarkoba.
Santunan tersebut diserahkan langsung Brigjen Pol Drs Faisal Abdul Naser kepada sejumlah anak yatim. Santunan tersebut diberikan sebagai wujud kepedulian BNNP Aceh terhadap para anak yatim.
Pada kesempatan itu, jenderal bintang satu Polri tersebut, mengajak anak-anak yatim serta anak-anak Aceh lainnya menjauhi narkotika dan obat terlarang.
“Jangan dekati narkoba karena narkoba akan merusak masa depan adik-adik semua,” kata Brigjen Pol Drs Faisal Abdul Naser disambut anggukan dari anak-anak yatim tersebut.
Sementara itu, dalam perayaan tradisi meugang, BNNP Aceh menyembelih dua ekor sapi yang dilakukan usai shalat subuh. Daging sapi tersebut dibagikan kepada anak yatim dan jajaran BNNP Aceh.
Meugang merupakan budaya Aceh yang sudah berlangsung turun-temurun. Tradisi ini dirayakan dua hari sebelum puasa, maupun lebaran. Tradisi ini, dimana masyarakat membeli daging untuk dimasak dan dimakan untuk menyambut puasa dan hari raya.
Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan talkshow atau bincang-bincang radio yang disiarkan Djati FM Banda Aceh. Bincang radio tersebut dengan narasumber Brigjen Pol Drs Faisal Abdul Naser, Ketua KNPI Aceh, dan Ustad Husni Suhardi. Serta ceramah agama disampaikan Ustad Husni Suhardi.
Kepala BNNP Aceh Brigjen Pol Drs Faisal Abdul Naser mengatakan, meugang ini merupakan kearifan lokal di Aceh dalam menyambut bulan suci Ramadhan maupun lebaran.
“Meugang merupakan suatu kearifan lokal di Aceh yang tidak ada di daerah lain. Tradisi ini dirayakan untuk menyambut bulan suci Ramadhan dan hari raya Islam,” kata dia.
Kearifan lokal tersebut sejalan dengan upaya BNNP Aceh dalam mensosialisasikan program pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) ke masyarakat.
“Melalui kearifan lokal tersebut, kami mengajak masyarakat tidak menyentuh barang haram yang namanya narkoba. Sekali bersentuhan, maka akan sulit melepaskan diri,” ungkap dia.
Selain dengan kearifan lokal, kata dia, BNNP Aceh juga akan mensosialisasikan P4GN melalui pameran foto yang digelar di sejumlah masjid di Banda Aceh.
“Sosialisasi P4GN di masjid-masjid sangat efektif karena selain tempat ibadah, masjid juga tempat kegiatan lainnya. Apalagi pada bulan suci Ramadhan, masjid di Aceh selalu dipenuhi masyarakat,” demikian Brigjen Pol Faisal Abdul Naser