RAKYAT ACEH | LHOKSUKON – Sejumlah petani kopi kawasan jalan KKA-Bener Meriah, di Dusun Jabal Antara, Desa Alu Dua, Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara, berharap harga kopi tahun 2025 naik.
“Semoga harga kopi bisa naik di tahun 2025 ini. Dengan demikian, petani kopi dapat makmur,” kata Khaidir seorang petani kopi di Kilometer 39 kepada Rakyat Aceh, Jum’at (3/1).
Menurut dia, menjelang akhir tahun 2024 lalu, harga kopi jenis Arabica sudah menjanjikan. Hanya saja, bapak tiga putra putri ini berharap harga kopi dapat naik. “Paling tidak bertahan harganya. Baik itu kopi yang dijual secara glondongan maupun sudah berbentuk gabah,” ungkapnya.
Harga kopi Arabica menjelang akhir tahun, disebutkan mencapai Rp 18 ribu satu bambu atau ukuran sekilo setengah. Sedangkan kopi jenis gabah mencapai Rp 95 ribu sekilo.
Dengan harga kopi demikian, sebut Khaidir mampu memenuhi kebutuhan keluarga. Baik untuk anak sekolah maupun yang mengecap pendidikan di dayah tau pesanteren.
Sedangkan bagi warga yang mencari upah selingan dengan mengutif kopi juga mendapat manfaat bila harga kopi dengan kisaran Rp 15.000 sampai Rp 18.000. “Harga ini adalah saat kita membeli dari petani langsung. Ukuran sekaleng atau 15 kilogram paling murah Rp 15 ribu. Bila banyak kopi yang berwarna merah, kita berani membeli Rp 18 ribu sebambu,” pungkas Khaidir yang memiliki lahan kopi arabika sekaligus pembeli enceran dari petani kopi kawasan Jabal Antara.
Hal senada disampaikan Bobby. “Bila harga kopi rata-rata Rp 16 ribu sebambu, petani sudah lumayan hidupnya. Jangan seperti beberapa tahun lalu, harganya hanya Rp 10 ribu. Mau, sejahtera bagaimana petani. Bahkan, pengutip kopi pun ketiban sedih,” ujar Bobby.
Pantauan Rakyat Aceh, hingga Jum’at petang, sejumlah petani kopi lintasan Kamp, bener meriah masih melakukan penjemuran biji kopi di depan rumah mereka. Hanya sayang, matahari masih enggan menampakkan teriknya.
“Paling lama kita jemur hanya dua jam, kemudian sudah kabut dan hujan. Ini yang membuat kita harus selalu mengawasi kodisi cuaca,” kata aman Lukman warga Kecamata Permata. (ung/hra)