RAKYAT ACEH | JAKARTA – Pemerintah memastikan Makan Bergizi Gratis (MBG) terwujud sebagai Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto yang universal, dapat dirasakan semua anak Indonesia dari semua tingkatan sekolah, termasuk para siswa berkebutuhan khusus.
Demikian diungkapkan Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Dyah Roro Esti, Selasa (21/1), saat meninjau pembagian MBG di SLB Negeri 05 Slipi, Palmerah, Jakarta Barat. “Program MBG adalah cerminan visi Prabowo-Gibran untuk mempercepat pembangunan SDM unggul dan mendukung cita-cita Indonesia Emas 2045. Program ini bertujuan untuk mengurangi angka malnutrisi dan stunting, serta memenuhi kebutuhan gizi harian anak,” katanya.
Pernyataan Wamendag Dyah Roro mengulangi penegasan Presiden Prabowo di Sumedang, Jawa Barat, pada Senin, 20 Januari 2025, bahwa meski saat ini masih ada beberapa kendala operasional dan administratif, Presiden yakin semua anak Indonesia akan mendapatkan MBG pada masa pemerintahannya.
Saat turut duduk mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus di kelas, Wamendag Dyah Roro mencoba berbincang dengan menggunakan bahasa isyarat. Beberapa kali ia memberi tanda dengan tangan sambil mengucapkan secara jelas kata-kata selamat makan atau berdoa. Sekitar setengah jam, Wamendag membaur bersama siswa-siswa berkebutuhan khusus dari tingkatan SD hingga SMA yang bersekolah di SLB tersebut.
Setengah jam kemudian, Wamendag berpindah ke lantai dua. Di sana ia kembali membaur bersama siswa-siswa berkebutuhan khusus dari tingkatan SMP. Kelas tampak lebih tertib. Beberapa anak penderita autisme asik mencoba menyuap santapannya menggunakan sendok. Meski terlihat sulit, tak ada nasi atau lauk yang tumpah. Wamendag tersenyum bahagia sembari bertepuk tangan mengakhiri makan bersama.
Tercatat ada 197 siswa yang terdiri dari 98 anak tingkat SD, 59 anak tingkat SMP, dan 50 anak tingkat SMA. Mereka diasuh oleh 41 orang guru.
Wamendag menjelaskan siswa sasaran Program MBG di SLB yang memiliki kekhususan, Wamendag memastikan Badan Gizi Nasional (BGN) sudah menempatkan satu ahli gizi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG. Mereka bertugas mendeteksi kebutuhan-kebutuhan khusus di setiap satuan pelayanan untuk memastikan program berjalan optimal.
Turut mendampingi Wamendag dari Kantor Komunikasi Kepresidenan tampak Deputi II Noudhy Valdryno dan Juru Bicara Phillips J. Vermonte. “Presiden Prabowo menaruh perhatian yang sangat besar terhadap anak-anak, karena masa depan negara ini ada di tangan mereka,” kata Phillips.
Menurutnya, Presiden mempertajam target program quick win tahun ini agar lebih meluas dan menyasar ke semua kelompok anak sekolah, termasuk anak berkebutuhan khusus.
“Jadi ini program inklusi yang tidak membeda-bedakan penerimanya. Siswa SLB sama dengan siswa sekolah lain pada umumnya, setara punya hak yang sama untuk mendapatkan akses kecukupan gizi melalui Program MBG,” tegasnya.
SLB Negeri 05 Palmerah menerima pasokan MBG dari SPPG Palmerah. Dapur MBG di pusat kota ini mulai beroperasi sejak 18 November 2024, yang secara bertahap melayani hingga kini 2.978 siswa yang tersebar di 11 sekolah, terdiri dari 3 TK, 4 SD, 2 SMP, 1 MTS, dan 1 SLB.
Secara nasional, sejak dimulai 6 Januari lalu, Program MBG sudah terlaksana di 33 provinsi dan sudah menjangkau tidak hanya siswa dari tingkat PAUD hingga SMK, namun juga sudah diberikan kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Kini, anak dengan disabilitas pun sudah menerima manfaat Program Prioritas Presiden ini.
Visi Presiden Prabowo adalah program MBG, terutama bagi kelompok rentan, langkah penting menuju pencapaian Indonesia Emas 2045. Presiden ingin memastikan bahwa generasi mendatang Indonesia adalah generasi yang sehat, berpendidikan, dan siap berkontribusi secara produktif bagi masyarakat dan mampu bersaing di tingkat global. (pco/drh)