class="post-template-default single single-post postid-131483 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Hamas Bahas Pembentukan Pemerintahan Persatuan Nasional Gaza Lahan Bekas Tsunami Dioptimalkan untuk Persawahan Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA Minta Kasus Penembakan WNI di Malaysia Diusut Tuntas Atraksi Barongsai Warnai Toleransi di Banda Aceh Ceulangiek Minta Pemerintah Angkat Tenaga R2 dan R3 Jadi PPPK Penuh Waktu 

METROPOLIS · 29 Jan 2025 20:22 WIB ·

Atraksi Barongsai Warnai Toleransi di Banda Aceh


 Warga menyaksikan atraksi barongsai di depan vihara Buddha Sakyamuni, yang berlokasi di Kampung Mulia, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, Rabu (29/1). (FIRHAN FARABI/RAKYAT ACEH) Perbesar

Warga menyaksikan atraksi barongsai di depan vihara Buddha Sakyamuni, yang berlokasi di Kampung Mulia, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, Rabu (29/1). (FIRHAN FARABI/RAKYAT ACEH)

RAKYAT ACEH| BANDA ACEH  – Pertunjukan atraksi barongsai dalam rangka perayaan tahun baru imlek 2576 Kongzili atau 2025 Masehi berlangsung ramai dan meriah.
Yayasan Hakka Aceh bersama Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Aceh mengelar pertunjukkan barongsai di 22 lokasi di kota Banda Aceh.

Kegiatan ini mendapat antusias tinggi daripada Masyarakat kota Banda Aceh. Sejak hari Rabu (29/1) pagi, ratusan orang mulai memenuhi area yang menjadi lokasi pertunjukan.
Salah seorang warga Banda Aceh yang ikut melihat pertunjukan barongsai, Refika (35), mengatakan bahwa ini merupakan pengalaman pertama bagi dirinya dan anaknya. Ia merasa senang bisa melihat secara langsung pertunjukan budaya Tionghoa ini.

“Ini pertama kalinya saya kesini dan membawa anak-anak, ini menjadi pengalaman yang berharga bagi kami,” ujar Refika kepada Rakyat Aceh, Rabu (29/1).
Menurutnya, kegiatan pertunjukan seni budaya seperti ini bisa menjadi edukasi bagi Masyarakat untuk lebih mengenal budaya daripada etnis lain.
“Ini bisa menjadi pelajaran bagi kami untuk mengenal budaya tionghoa, khususnya barongsai, imlek dan vihara,” jelasnya.

Terlebih lagi, lanjut Refika, pertunjukan yang digelar di kota Banda Aceh yang terkenal dengan syariat Islam ini menunjukkan bahwa toleransi antar umat beragama masih terjaga dengan baik. Baginya, ini merupakan bentuk daripada Pelajaran bagaimana cara kita menghormati dan menghargai budaya dan agama lain.

“Kita menunjukkan bahwa tidak setidak menakutkan itu, kita memang memiliki prinsip dalam beragama, tapi kita juga bertenggang rasa dengan agama lain,” tegasnya.
Disamping itu, Pelatih Barongsai Golden Dragon, A Cong Lee, mengatakan Komunitas Tionghoa di Aceh maupun di seluruh Indonesia merayakan tahun Baru Imlek dengan berbagai tradisi, salah satunya pertunjukan barongsai.

“Tiap tahun kita melestarikan budaya melalui barongsai, dan selalu menampilkannya dalam perayaan Imlek. Tahun ini kita menampilkan barongsai tradisional,” kata A Cong Lee yang biasa akrab disapa Koh Acong.

Selain sebagai hiburan, kata koh Acong, barongsai kini juga telah diakui sebagai cabang olahraga. Saat ini, terdapat 35 atlet yang tergabung, dengan 65 persen di antaranya beragama Islam, sementara 20 persen lainnya beragama Buddha, Kristen, dan Katolik. (Mag-03/min)

 

Artikel ini telah dibaca 66 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

19 Warga Keracunan Makanan Kenduri di Aceh Utara

30 January 2025 - 19:52 WIB

Lahan Bekas Tsunami Dioptimalkan untuk Persawahan

30 January 2025 - 15:09 WIB

Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA Minta Kasus Penembakan WNI di Malaysia Diusut Tuntas

30 January 2025 - 13:35 WIB

Ini Hukum Mengucapkan Selamat Tahun Baru Cina Menurut Buya Yahya

29 January 2025 - 15:48 WIB

Qatar: Solusi dua negara satu-satunya jalan menjamin hak Palestina

29 January 2025 - 06:48 WIB

MUKERWIL VIII Wahdah Islamiyah Aceh “Mengokohkan Soliditas dan Kolaborasi Untuk Aceh Maju dan Berkah”

28 January 2025 - 10:24 WIB

Trending di METROPOLIS