RAKYAT ACEH | SINABANG – Selain bahasa resmj, Bahasa Indonesia, juga lima bahasa daerah (lokal) yang sehari-hari digunakan masyarakat di 10 Kecamatan dalam Kabupaten Simeulue, yakni bahasa Simolol, bahasa Devayan, bahasa Sigulai dan bahasa Leukon.
Kelima bahasa daerah yang digunakan sehari-hari dalam masyarakat wilayah kepulauan itu, merupakan salah satu identitas dan jati diri daerah. Hal itu disampaikan Bupati Simeulie, M. Nasrun Mikaris, saat menghadiri acara buka puasa dengan warga Rumpun Simölöl Bersatu (RSB), masyarakat wilayah kepulauan, Sabtu 15 Maret 2025.
“bahasa daerah adalah identitas dan jati diri Kabupaten Simeulue. Bahasa daerah Simeulue itu ada lima bahasa, yakni bahasa Simolol, bahasa Devayan, bahasa Sigulai, bahasa Leukon dan bahasa Jamee atau jamu”, kata Bupati Simeulue, M. Nasrun Mikaris, didampingi Ketua Rumpun Simeulue Bersatu (RSB), Asludin, Sabtu 15 Maret 2025.
Bupati Simeulue, juga mengaku khawatir akan semakin terkikisnya ke lima bahasa daerah tersebut, sehingga nantinya salah satu identitas dan jati diri daerah perlahan akan hilang, maka diharapkan supaya masyarakat dan generasi muda untuk tidak malu dan tetap menggunakan bahasa daerah sebagai sarana komunikasi, baik itu di dalam keluarga, kantor maupun diarea publik.
Lebih lanjut sebut Bupati Simeulue, M. Nasrun Mukaris yang sehari-hari disapa Monas, juga kelima bahasa daerah sebagai identitas dan jati diri Simeulue, telah wacanakan akan masuk dalam muatan lokal di setiap sekolah yang ada di 10 Kecamatan , meskipun durasinya waktunya hanya 1-2 jam, serta juga termasuk di kantor Pemerintahan dalam wilayah Kabupaten Simeulue.
“Saya wacanakan, kelima bahasa daerah ini, akan masuk dalam muatan lokal di setiap sekolah, juga di kantor-kantor Pemerintahan Kabupaten Simeulue serta kita mendukung kreator media sosial untuk menggunakan bahasa daerah kita. Bahkan dalam waktu dekat ini akan dilaksanakan lounching peluncuran buku saku, yakni buku kamus bahasa Simolol, oleh komunitas Rumpun Simolol Bersatu (RSB), ini sangat kita dukung,” tegasnya.
Terkait akan lounching peluncuran buku kamus Bahasa Simolol itu, juga dibenarkan Asludin, Ketua Rumpun Simolol Bersatu (RSB), kepada Harian Rakyat Aceh, Sabtu 15 Maret 2025. “Benar, lounching peluncuran buku kamus Bahasa Simolol, akan dilaksanakan setelah lebaran idulfitri ini,” kata Asludin.
Masih menurut Asludin, untuk produksi buku kamus bahasa Simolol itu, selain melalui berbagai tahapan dan pertemuan dengan tokoh masyarakat dan ahli bahasa daerah serta membutuhkan waktu yang tidak singkat. “Buku kamus bahasa Simolol ini, salah satu bentuk untuk membuktikan dan memelihara identitas dan jati diri daerah kita”,tutup Ketua Rumpun Simolol Bersatu.
Rumpun Simolol Bersatu (RSB), merupakan salah satu organisasi komunitas masyarakat dari Tiga Kecamatan, Yakni Kecamatan Simeulue Tengah, Kecamatan Simeulue Cut dan Kecamatan Teluk Dalam. Dan dua Kecamatan yang ada tersebut merupakan pemekaran dari Kecamatan Simeulue Tengah. (ahi/hra)