MEULABOH (RA) – Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak Dhien (RSU-CND) Meulaboh, usai meninggalnya dua pasien ruang anak, pasca disuntik pada Jumat (19/10) malam lalu.
Dalam sidak itu, legislative DPRK Aceh Barat menemukan sejumlah kejanggalan atas peristiwa meninggalnya Alfareza (11) dan Asrul Amilin (15).
Ketua DPRK Aceh Barat, Ramli SE, Senin (22/10) kemarin menuturkan beberapa kejanggalan yang terjadi, seperti empat petugas malam yang piket merupakan Tenaga Harian Lepas (THL), tanpa memperoleh dampingan pegawai perawat dari PNS.
“Banyak kejanggalan ini. Salah satunya petugas jaga malam, semua tenaga THL. Sedangkan yang ASN nya nggak ada. Udah itu ada satu orang anak petugas baru yang piket malam itu,” ucap Ramli SE.
Dari laporan yang terdata, Ramli SE, menuturkan petugas medis yang berstatus ASN malam itu, sedang sakit sehingga tidak dapat masuk. Apapun jenis kealpaan perawat PNS tersebut, membuat Ramli SE sangat kecewa. “Harusnya peristiwa demikian tidak terjadi,” tuturnya.
Selain itu, dalam kunjungannya, Ramli SE, sempat meminta bertemu dengan dokter Samson, yang bertugas di ruang anak. Namun, saat dihubungi via telepon, sang dokter menolak bertemu dengan alasan masih trauma dengan kejadian tersebut.
Selanjutnya, anggota legislator mengambil sejumlah dokumen, serta resep obat yang dikeluarkan untuk serum suntik yang diberikan kepada Alfareza dan Asrul Amilin.
Dirinya, mengaku sangat mendukung pihak kepolisian mengusut tuntas kasus meninggalnya Alfareza warga Pante Cereumun, Aceh Barat dan Asrul Amilin, warga Desa Sarah Raya, Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya.
“Tepat jika Polisi bereaksi cepat mencari fakta sebenar dibalik kematian pasien ini. Apa mal praktek atau tidak,” ungkapnya.
Ia meminta manajemen rumah sakit untuk segera melakukan pembenahan terhadap pelayanan rumah sakit itu, lantaran menurutnya selama ini cukup banyak masalah yang terjadi dirumah sakit tersebut, karena banyak laporan masyarakat yang masuk ke meja dewan.
Sementara itu Bidang Hukum, Kemitraan dan Humas, RSUCND Meulaboh, Yunizar, mengatakan hingga saat ini pihaknya sedang melakukan audit atas peristiwa tersebut, sehingga belum bisa menyampaikan kesimpulan.
Untuk investigasi, kata dia, juga sudah dilakukan semua petugas malam itu sudah dikumpulkan oleh pihak manajamen rumah sakit tersebut guna dimintai keterangan. “Kalau untuk obat jenisnya generik. Untuk sementara kami tetap dalam keadaan audit. Investigasi sudah tapi tetap juga kami belum ada hasil yang kongkrit,” jawab Yunizar. (den/bai)