Harianrakyataceh.com – Rencana misi untuk mengirim manusia ke planet Mars adalah sebuah tindakan yang bodoh.
Pernyataan itu dilontarkan oleh salah satu astronot yang pernah mengorbit di Bulan, Bill Anders. Dia adalah pilot modul bulan Apollo 8, pesawat luar angkasa manusia pertama yang meninggalkan orbit Bumi pada tahun 1968.
Pada bulan Desember tahun 1968 itu, Anders, bersama dengan kru lain, yakni Frank Borman dan Jim Lovell, berangkat dari Cape Canaveral di Florida di atas Saturn V, sebelum menyelesaikan 10 orbit di sekitar Bulan.
Awak Apollo 8 menghabiskan 20 jam di orbit, sebelum kembali ke Bumi.
Mereka jatuh di Pasifik pada tanggal 27 Desember, mendarat hanya 4.500 meter dari titik target mereka. Mereka dijemput oleh kapal induk USS Yorktown.
Namun Andres mengkritik keras rencana pengiriman misi manusia ke Mars oleh NASA. Dia mengatakan bahwa hal itu hampir konyol.
Anders yang saat ini berusia 85 tahun, mengatakan bahwa dia adalah pendukung besar dari program tak berawak dalam misi ke Mars. Hal itu terutama karena harganya jauh lebih murah”. Tetapi dia mengatakan bahwa untuk mendanai misi manusia ke Mark akan menelan dana lebih mahal.
“Apa yang penting? Apa yang mendorong kita untuk pergi ke Mars?” katanya seperti dimuat BBC awal pekan ini.
Mantan astronot itu mengkhawatirkan bagaimana NASA telah berevolusi sejak masa-masa sulit dari janji Presiden John F Kennedy untuk mendaratkan manusia di Bulan pada akhir 1960-an.
“NASA tidak bisa mencapai Bulan hari ini. Mereka begitu keras. NASA telah berubah menjadi program pekerjaan, banyak pusat perhatian tertarik untuk tetap sibuk dan Anda tidak melihat dukungan publik selain dari mereka mendapatkan upah dari pekerja dan anggota kongres mereka mendapatkan kembali,” sambungnya.
Anders juga kritis terhadap keputusan untuk fokus pada eksplorasi orbit dekat Bumi setelah selesainya program Apollo pada 1970-an.
“Saya pikir pesawat ulang-alik adalah kesalahan serius. Ia hampir tidak melakukan apa-apa kecuali memiliki peluncuran yang menarik, tetapi tidak pernah memenuhi janjinya,” katanya.
“Stasiun luar angkasa hanya ada di sana karena kamu memiliki pesawat ulang-alik, dan sebaliknya. NASA benar-benar salah mengelola program berawak sejak pendaratan di bulan terakhir,” ujar Anders. [mel]