REDELONG (RA) – Akibat toilet tidak berfungsi, seorang keluarga pasien di Rumah Sakit Muyang Kute Bener Meriah mengamuk dan menendang pitu kamar mandi ruangan rawat inap, kemarin (23/7).
Sasmendra (45) warga Kecamatan Bandar merasa kesal dan marah melihat toilet atau kamar mandi di ruangan tempat orang tuanya dirawat tidak berfungsi dan kloset disumpal (ditutup ).
Informasi dihimpun Rakyat Aceh, Rabu (24/7), setelah aksi Sasmendra di Ruang Penyakit Dalam (RPD), petugas piket mencoba menjelaskan terkait kondisi kamar mandi tidak berfungsi itu. Namun akibat emosianal, Sasmendra sempat mendorong petugas itu.
Kepada Rakyat Aceh, Sasmendra mengaku, sudah menyampaikan kondisi kamar mandi tidak berfungsi kepada pihak rumah sakit, namun tidak ada tanggapan sama sekali, sehingga ia mengamuk.
Ia menambahkan, setelah aksinya itu baru pihak rumah sakit menghampiri dan menyampaikan, permasalahannya karena mereka tidak memiliki anggaran dari pemerintah.
”Entah benar atau tidak belum dapat dipastikan, namun setelah saya ngamuk, mereka langsung melakukan penyedotan dan membersihkan beberapa kamar mandi,” tegas Sasmendara yang mengaku berprofesi pengacara ini.
Disebutkanya, pihak rumah sakit beralasan tidak memiliki dana dari pemerintah. Sebelumnya Bupati Bener Meriah juga baru pulang meninjau rumah sakit, dan mereka juga mengaku mengusulkan anggaran itu.
Menurutnya kondisi ini menjadi keluhan bagi keluarga pasien, namun mereka engan mengadukan dan tidak berani mengambil tindakan sehingga sangat merugikan rakyat.
Ia tidak menyangkal, pelayanan di RSUD Munyang Kute cukup baik. Hanya saja fasilitas seperti halnya kamar mandi menjadi keluhan setiap keluarga pasien.
Menyikapi permaslahan tersebut, Direktur RSUD Munyang Kute dr. Sri Tabah Hati didampingi Kepala TU Zakaria mengaku sudah menjelaskan persoalan dengan salah satu keluarga pasein yang mengamuk.
“Tadi sudah kita selesaikan secara baik-baikdan Itu tadi terjadi hanya sedikit kesalah pahaman saja,” ungkapanya.
Pihaknya sudah merancang memperbaiki kamar mandi yang tidak berfungi. “Cuma memang tidak semudah membalikan telapak tangan, kita harus berkomunikasi dengan bagian-bagian terkait,” sebutnya.
Disebutkanya, kendala untuk memaksimalkan kamar mandi itu bukan hanya keterbatasan anggaran, namun perilaku masyarakat juga harus dapat dipahami.” Perilaku masyarakat menjadi salah satu faktor kamar mandi tidak dapat berfungsi” ujaranya.
Ia menceritakan, terkadang petugas sering menemukan sampah pempes atau plastik dibuang sembarangan di kamar mandi sehingga akibatnya selokan atau kloset di WC tersebut menjadi tersumbat dan rusak.
Untuk itu, ia mengajak masyarakat dan keluarga pasien untuk saling menjaga kebersihan hal itu guna terwujudnya lingkungan bersih.” Kami pihak rumah sakit selalu terus berupaya bagai mana agar RSUD Munyang Kute ini semakin baik dan turus membaik” uajarnya,
Selain itu, ia juga langsung melakukan evakuasi apa saja yang harus diusulkan usulkan untuk ditingkatkan pada tahun mendatang. (uri/min)