SIMPANG JERNIH (RA) – PT. PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Aceh pada 17 Agustus 2019 berhasil melistriki seluruh desa di Kabupaten Aceh Timur.
“Pada 17 Agustus lalu, PLN Aceh berhasil melistriki 750 pelanggan di lima Desa di Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur,” kata Manager Unit Pelaksana Proyek Kelistrikan (UP2K) Provinsi Aceh, Muhammad, didampingi Manager Komunikasi PLN UIW Aceh, T Bahrul Halid, kepada Rakyat Aceh, Rabu (28/8).
Muhammad menyebutkan, kelima desa di pedalaman Aceh yang telah menikmati listrik tersebut adalah, Desa Melidi, Desa Rantau Panjang Bedari, Desa Trans HTI, Desa Tempur Boor dan Desa Tempur Paloh.
Adapun panjang jaringan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) yang dipasang agar listrik bisa sampai kawasan pedalaman tersebut adalah 65 kilometer (Km), disambung melalui jaringan Lokop. Sementara panjang Jaringan Tegangan Rendah (JTR) adalah 19 Km, dengan jumlah gardu lima buah dengan total daya 450 kVA.
Pekerjaan proyek listrik desa tersebut mulai dikerjakan dari April 2018. Akses yang harus dilewati dalam pembangunan tersebut diakuinya memang sangat sulit sekali. Karena memang tidak ada akses jalan menuju ke sana, salah satu jalur adalah lewat sungai. Bahkan dalam proses pembangunan, terjadi cuaca ekstrem.
“Alhamdulillah baru bisa diselesaikan tepat pada 17 Agustus 2019, sekaligus menjadi kado ulang tahun Kemerdekaan RI ke-74,” ujar Muhammad.
Salah satu desa yang dilistriki tersebut, adalah desa Tampur Paloh yang sempat viral di media sosial tempo hari atas temuan listrik pohon kedongdong oleh seorang anak bernama Naufal Raziq. Bahkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menerima kedatangan Naufal Raziq di kantornya di Jakarta pada 2017 silam.
Lebih lanjut Muhammad menyampaikan bahwa pekerjaan proyek listrik desa di Aceh Timur tidak lepas dari bantuan semua pihak, terutama dari Koramil Simpang Jernih yang langsung menurunkan personelnya dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut. Serta bantuan dari Pemerintah Kabupaten Aceh Timur melalui Dinas PU yang membantu satu unit alat berat bulldozer untuk pembukaan jalan menuju lima desa pedalaman.
“Jalan menuju ke sana memang tidak ada. Kiri kanan hutan dan jurang, sehingga harus dibuka jalan untuk mendukung pengerjaan proyek. Kita sangat terbantu dengan bantuan TNI dan Pemkab Aceh Timur,” ujarnya.
Muhammad menambahkan, saat ini tinggal satu desa lagi di Aceh belum berlistrik, yaitu Desa Suka Makmur di Pulau Banyak Aceh Singkil. Pembangunan sedang berlangsung dan diperkirakan Oktober mendatang sudah bisa masuk. Artinya, 100 persen desa di Aceh sebelum akhir tahun 2019 akan menikmati listrik. (ra)