class="post-template-default single single-post postid-23648 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
BKN Pangkas Anggaran BBM Hingga Daya Listrik Penembakan Massal di Sekolah Orebro Swedia Tewaskan 10 Orang 13 Toko dan 11 Unit Rumah di Bandar Baru Terbakar ISBI Aceh dan Pemkab Aceh Timur Sepakat Kolaborasi Pendidikan Seni Budaya Bersama MK Tolak Gugatan Pilkada Lhokseumawe, Saatnya Bersatu Untuk Kota Lhokseumawe

DAERAH · 15 Nov 2019 06:23 WIB ·

Elemen Sipil Soroti Lambannya Peningkatan Pembangunan Jalan Perbatasan Meulaboh – Pidie


 Elemen Sipil Soroti Lambannya Peningkatan Pembangunan Jalan Perbatasan Meulaboh – Pidie Perbesar

Rakyat Aceh -Lembaga Swadaya Masyarakat Silaturahmi Meulaboh Bersatu (SILABER) Aceh Barat, menyoroti lamban perkerjaan peningkatan pembangunan jalan perbatasan Meulaboh – Pidie. Bahkan ada temuan penggunaan material tak sesuai spesifikasi.

Sekretaris LSM SILABER, Mahmuddin, Kamis (14/11) menuturkan nomor kontrak pekerjaan 28-AC/BANG/PUPR/APBA/2019, dengan tanggal kontrak 19 Juni 2019. Jenis pekerjaan perpanjangan jalan fungsional 17.050 M dan panjang jalan efektif 3.000 M yang berlokasi di Kabupaten Aceh Barat hingga perbatasan Pidie.

Mahmuddin merincikan, pembangunan ini bersumber dari dana APBA-OTSUS Aceh. Tujuan pembangunan jalan agar memudahkan transportasi sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah ujung kabupaten Aceh Barat yang merupakan perbatasan antar Aceh Barat dan Kabupaten Pidie.

Namun, usai melihat progres kegiatan lapangan, Mahmuddin menilai terlalu lambat perkerjaan. “Mulai kontrak perkerjaan pada 19 juni 2019 sedangkan masa perkerjaan paket perkerjaan ini adalah 217 hari. Melihat sisa waktu pekerjaan, khawatir tidak kelar pembangunanya,” ucapnya.

Ia menyarankan kepada rekanan agar dapat mengejar ketertinggalan volume perkerjaan, mengingat waktu yang diberikan hanya 217 hari masa kerja, dengan menghitung sisa waktu perkerjaan tinggal 89 hari lagi, sejak tanda tangan kontrak.

LSM SILABER menyarankan agar perkerjaan ini dapat tuntas tepat waktu, dengan terus mengenjot volume pekerjaan yang tertinggal. “Kalau perlu berlakukan jam kerja siang dan malam biar bisa mengejar volume perkerjaan,” sarannya.

Bagi Dinas PUPR Aceh, konsultan dan pengawas proyek agar lebih meningkatkan pengawasan, terutama dalam hal penggunaan material dan kontruksi jalan. Dengan melihat apakah telah sesuai dengan spesifikasi yang ada dalam kontrak.

“Karena kami melihat ada kejanggalan dalam material krikil yang banyak bercampur dengan tanah sehingga rawan amblas karena akan mempengaruhi kualitas jalan tersebut,” kajian LSM SILABER.(den)

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Pemerintah Aceh Barat Renovasi Tugu Simpang Pelor Meulaboh

5 February 2025 - 16:36 WIB

Berhasil Kabur dari Kamboja, Korban TPPO Asal Aceh Disambut Haji Uma di Bandara Kuala Namu

3 February 2025 - 14:22 WIB

Polres Aceh Utara Bagikan Nasi Gratis untuk Jamaah Shalat Jum’at

31 January 2025 - 16:55 WIB

Cegah Curanmor, Kapolsek Banda Sakti Imbauan Warga Gunakan Kunci Ganda

30 January 2025 - 16:57 WIB

Bir Ali Kembali Berangkatkan 50 Jamaah Umroh

26 January 2025 - 15:47 WIB

Kolaborasi TNI dan Pendidikan, Action Rimba IV Resmi Dibuka

24 January 2025 - 15:32 WIB

Trending di DAERAH