JAKARTA (RA) – Youth Leadership Connection (YOULEC) Indonesia dan Selebriti Anti Narkoba (SANI) sukses menggelar Talk Show Milenial Anti Narkoba yang bertajuk “Milenial Unggul Tanpa Narkoba”.
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan komunitas, artis, pengusaha, mahasiswa, aktivis dan Penggiat Sosial yang di helat di Kolabora, Jakarta Pusat, Selasa (03/12/2019).
Kegiatan ini menghadirkan pembicara, diantaranya Deputi Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia Irjen Pol Drs. Dunan Ismail Isja, M.M., Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia 56 (PARFI) Marcella Zalianty, S.Sos, M.H, Ketua Umum DPP Selebriti Anti Narkoba Muhammad Fadel Christopol, dan Tokoh Pemuda, Penulis dan Aktivis Fahd Pahdepie. Talk Show ini dimoderatori oleh Founder & CEO ExcommedPR & Referensi Talk Maulana Isnarto.
Kegiatan ini diselenggarakan untuk mengkampanyekan gerakan “Anti Narkoba” kepada Generasi Milenial, memberikan edukasi tentang bahaya Narkoba, dan mengajak Generasi Milenial untuk turut serta melawan Narkoba. Ujar Aman Abadi Nugraha selaku Inisiator Acara Milenial Anti Narkoba sekaligus Founder YOULEC Indonesia saat diwawancarai.
Deputi Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia Irjen Pol Drs. Dunan Ismail Isja, M.M mengakui, target para pengedar itu adalah anak-anak, dan bisa saja bahan berbahaya tersebut bisa disisipkan melalui makanan dan minuman,
Menurut saya narkoba ini sebagai bentuk penjajahan, penyebarannya dengan berbagai cara untuk menghancurkan bangsa ini’, cetus Ketua Umum PARFI 56 Marcella Zalianty, S.Sos, M.H, yang menjadi seorang pembicara dalam talk show tersebut.
Fenomena narkoba merupakan salah satu dari fenomena sosial yang terjadi di sekitar kita. Bahkan, generasi milenial menjadi sasaran empuk. Untuk itu penting bagi generasi milenial untuk tidak terbawa arus, karena penyebaran narkoba sudah sangat meluas dan tidak kenal usia, jenis kelamin, maupun strata sosial. Ungkap Muhammad Fadel Christopol pada saat berdiskusi.
Fahd Pahdepie mengapresiasi akan kinerja BNN, Polri dan Pegiat Anti Narkoba untuk melakukan pencegahan melalui program-progran sosialisasi. Disisi lain, Fahd mengkritisi terkait dengan sosialisasi yang sering kali tidak tepat sasaran. (ra)