MEUREUDU (RA) – Kepolisian Resor (Polres) Pidie Jaya telah resmi beroperasi dan melayani masyarakat dari delapan kecamatan di daerah tersebut usai Kapolda Aceh, Irjen Polisi Rio S Djambak meresmikan Mapolres Pidie Jaya, Sabtu (11/1).
Peresmian Mapolres Pidie Jaya tersebut merupakan buah dari penantian panjang selama 10 tahun. Dimana mulai tahun 2009 atau dua tahun setelah Kabupaten Pidie Jaya berdiri, usulan telah disampaikan ke Mabes Polri di Jakarta. Namun belum juga tersahuti.
Kapolda mengatakan, usulan pembentukan Polres Pidie Jaya dilakukan sebanyak empat kali ke Mabes Polri, dan terakhir diusulkan pada tahun 2018. Usulan tahun 2018 tersahuti dengan dikeluarkan Surat Keputusan Menpan RB dan Keputusan Kapolri pada tahun 2019 lalu.
“Tentunya memerlukan perhatian dan kesiapan bagi kita sekalian. Ekspektasi masyarakat terhadap pelayanan dan memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat merupakan suatu keniscayaan secara profesional dan proporsional,” sebut Rio S Djambak.
Kapolda menjelaskan, pembentukan dan pendirian Polres di satu daerah adalah satu kebutuhan organisasi Polri dan situasi Kamtibmas yang dihadapi.
Itu juga dilakukan dengan diserasikan dengan wilayah administrasi pemerintahan daerah
“Dalam pembentukan salah satu jajaran kepolisian, juga turut dipelajari antara lain kuantitas peristiwa penting yang terjadi, konflik sosial, bencana alam dan juga objek vital nasional yang ada di suatu wilayah.
Tidak terlepas dari pertimbangan aspek aspek yang berkembang dalam lingkungan strategis lainnya,” ucap Kapolda.
Peresmian Mapolres sementara dan peletakan batu pertama pembangunan Mapolres Permanen Pidie Jaya yang dimulai pada tahun 2020 ini, turut dihadiri Bupati dan Wakil Bupati setempat, Ketua DPRA H. Dahlan Jamaluddin, ulama karismatil Aceh, Abu Kuta Krueng dan sejumlah pejabat serta tokoh masyarakat daerah itu.
Kapolda juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung Mapolres permanen yang tahun 2020 Pemkab Pidie Jaya menghibahkan Rp5 miliar.
Wakil Bupati Pidie Jaya, Said Mulyadi mengungkapkan kegembiraannya atas kehadiram Polres Pidie Jaya.
Karena dengan terbentuk Polres, masyarakat delapan kecamatan di Pidie Jaya tidak lagi menghabiskan waktu dan biaya yang besar untuk mendapatkan pelayanan dari Polisi, yang sebelumnya harus menempuh perjalanan minimal satu jam dari ibukota Pidie Jaya.
Oleh karena itu, Pemkab Pidie Jaya akan terus mendukung dalam upaya pembangunan Mapolres secara permanen. Di mana pada tahun 2020, Pemkab Pidie telah menghibahkan anggaran sebesar Rp 5 miliar untuk memulai pembangunannya.
” Dan tahun-tahun kita juga akan mengupayakan dari berbagai sumber, baik itu dari APBA, APBN dan tentu juga dukungan dari APBK kita untuk pembangunan Mapolres ini. Karena ini (hibah) dibolehkan secara undang-undang,” ujarnya. (san/slm)