class="post-template-default single single-post postid-28063 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Puting Beliung Porak-poranda 8 Rumah Warga Meulaboh Aster Kodam IM Cek Serapan Gabah di Aceh Utara  Aster Kasdam IM Tinjau Program Sergab di Wilayah Kodim 0111/Bireuen Perang Kembali Mengguncang Suriah usai Runtuhnya Rezim Assad, Situasi Makin Memanas? 16 Napi Lapas Kutancane yang Kabur Berhasil Ditangkap, Berawal dari Minta Bilik Asmara

METROPOLIS · 30 Mar 2020 07:17 WIB ·

Hentikan Perdebatan, Cegah Penularan Copid-19


 Hentikan Perdebatan, Cegah Penularan Copid-19 Perbesar

BANDA ACEH (RA) – Komite Mahasiswa Pemuda Aceh (KMPA) mengajak para pemangku kepentingan, eksekutif dan legislatif di Aceh untuk berhenti berpolemik, tugas saat ini untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus corona atau covid-19.

Covid-19 adalah penyakit yang sangat mudah menular dan sangat berbahaya. masyarakat harus sadar bahwa ini adalah wabah yang sangat berbahaya dan harus di antisipasi bersama-sama dengan memutuskan mata rantai penularan yang semakin parah.

“Mari kita sama-sama berpartisipasi untuk berperang melawan virus ini. Jangan ada lagi perdebatan yang tidak mengarah ke hal yang lebih baik, yang nantinya akan

memperlambat pergerakan kita untuk menghentikan wabah Copid -19,” ungkap Sekretaris Jenderal Komite Mahasiswa Pemuda Aceh (KMPA), Muhammad Akhyar Bin Usman, Minggu (29/3).

Dikarenakan pergerakan virus ini sangat cepat sehingga jika tidak di antisipasi bersama-sama maka akan menjadi bencana yang lebih besar terhadap penduduknya.

Menurut Akhyar, dalam menyikapi permasalahan ini, pemerintah seharusnya lebih jeli sebelum mengambil keputusan sehingga tidak lagi terjadi kegaduhan massa di media.

“Ini akan menimbulkan kegaduhan massa, sebab belum selayaknya kebijakan itu diambil. Dari persentase yang kita lihat, angka kematian di Aceh yang disebakan Covid -19 masih sangat sedikit,” ujarnya.

Selain itu, ia juga mengingatkan kepada masyarakat untuk patuh terhadap anjuran dari pemerintah dengan tidak melakukan kegiatan diluar rumah, tidak lagi berkumpul di tempat keramaian, serta tidak lagi duduk nongkrong di warung kopi.

“Sebab jika hal tersebut tidak dilakukan, maka tidak menutup kemungkinan bahwa kedepannya kuburan massal harus dipersiapkan oleh pemerintah,” tutup Muhammad Akhyar. (ra/rus)

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Ketua PKK Aceh Santuni Anak Yatim di Yayasan Halimoen Al Asyi

13 March 2025 - 21:32 WIB

Penuhi Syarat WBK dan WBBM, PN Banda Aceh Bagikan Bingkisan Ramadan

13 March 2025 - 21:29 WIB

Personel Ditlantas Polda Aceh Kembali Bagikan Takjil untuk Pengendara

13 March 2025 - 17:26 WIB

Rumah Amal Masjid Jamik USK Salurkan Rp152,8 Juta dalam Kegiatan Apresiasi Fisabilillah 2025

13 March 2025 - 09:23 WIB

Mualem : Upayakan Keberangkatan Jemaah Haji Indonesia dari Aceh

12 March 2025 - 20:08 WIB

Alami Sakit di Malaysia, Dua Warga Aceh di Fasilitasi Pemulangannya oleh Haji Uma dan PPAM

12 March 2025 - 14:03 WIB

Trending di METROPOLIS