REDELONG (RA) – Sebagai langkah awal untuk penanganan konflik gajah dan manusia tahun ini pemerintah akan melakukan pemasangan kawat kejut sepanjang 10 km di Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah.
Camat Pintu Rime Gayo, Edy Putra SH Minggu (10/5) mengaku, akan berupaya menjalin kerjasama dengan melibatkan BKSDA, Dirjen BKSDA, anggota DPR RI, DPRA, DPRK, LSM pemerhati satwa dan SKPK lainnya untuk penanganan gajah di Kecamatan Pintu Rime Gayo.
Ia menambahkan, pada akhir tahun 2019 lalu sudah pernah melakukan pertemuan dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk membantu secepatnya penanganan konflik gajah liar dengan opsi jangka panjang, menengah dan pendek.
Dan sebagai langkah untuk opsi jangka pendek saat ini akan dilakukan pemasangan kawat kejut sepanjang 10 km sambari menunggu langkah selanjutnya untuk konsolidasi tim penggiringan yaitu tim 8 dan CRU.
Menurutnya, masyarakat yang ada di Kecamatan Pintu Rime Gayo sangat mengharapkan kelanjutan program penanganan gajah liar ini, agar kenyamanan bertani dapat dirasakan.
“Saat ini program pertanian penanaman pisang cavendish sedang dilakukan tentunya konflik gajah itu harus terlebih dahulu dituntaskan,” katanya.
Edi mejelaskan, sebelum diaktifkan kawat kejut tersebut, gajah liar yang saat ini masih berkeliaran di kawasan perkebunan akan dikeluarkan terlebih dahulu. “Saat ini kawanan gajah liar berada di tiga lokasi yakni di Dusun sesongo Desa Blang Rakal, Ulu Naron dan di Desa Negeri Antara.
Ia menambahkan, pagar kejut (fancing) tersebut sangat aman bagi masyarakat karena aliran listrik hanya 12 volt yang berasal dari batree yang dicarger melalui colarcell.
“Kita berharap pemasangan kawat kejut ini dapat bermanfaat dan gajah tidak lagi memasuki pemukiman warga,” harapnya. (uri/bai)