HARIANRAKYATACEH.COM – Kelompok usaha tani tambak Sayonara, sukses melakukan panen perdana pengembangbiakan udang vaname dengan sistem bioflok di Gampong Seuriget, Kecamatan Langsa Barat, Rabu (24/3).
Hadir dalam panen perdana tersebut, Wakil Walikota Langsa H Marzuki Hamid, Sekretaris Dinas Koperasi dan Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Langsa Samsul Bahri, pihak Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Lhokseumawe, kepolisian, akademisi dan tokoh masyarakat Langsa.
Ketua kelompok Sayonara, Muhammad Isa kepada Rakyat Aceh mengatakan, kesuksesan kelompoknya melakukan pengembangan usaha udang vaname dengan sistem bioflok, tidak terlepas dari dorongan dan dukungan Wakil Walikota Langsa sebagai inisiator membangun ekonomi dalam masa pandemi covid-19.
“Alhamdulillah, sejauh ini usaha pertanian udang vaname dengan sistem bioflok lancar, dalam rentang waktu 84 hari dari pembibitan, udang sudah bisa di panen. Terima kasih kami sampaikan kepada Wakil Walikota Langsa yang telah mendukung program pengembangan ekonomi kelompok tani tambak tersebut,” sebut Isa.
Katanya, dalam menjaga ketahanan ekonomi selama covid-19 ini, kelompok tani Sayonara telah mengembangkan 7 unit bioflok penangkaran udang vaname. Selama ini pihaknya melakukan perawatan secara itensif untuk menjaga keseimbangan masa pertumbuhan udang hingga mencapai waktu panen.
Sementara itu, Wakil Walikota Langsa H Marzuki Hamid, saat melakukan panen perdana mengatakan, pemerintah sangat mengepresiasi usaha kelompok tani Sayonara dalam mengembangkan penangkaran udang vaname dengan sistem bioflok.
“Penangkaran udang vaname dengan sistem bioflok ini sangat efesien dan tidak membutuhkan area yang luas. Artinya peluang ini dapat diikuti oleh masyarakat lainnya di Kota Langsa untuk menjaga keseimbangan ekonomi selama pandemi covid-19 tanpa harus memikirkan adanya tambak, karena bisa dibuat di halaman rumah masing-masing,” sebut Marzuki.
Marzuki berharap, usaha kelompok tani Sayonara ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya sebagai solusi untuk membangkitkan ekonomi dimasa covid-19. (dai/bai)