class="post-template-default single single-post postid-47287 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Ilmuwan Berhasil Kembangkan Otak Simpanse Tercanggih Ratusan Tenaga Non-ASN Desak Diangkat P3K Penuh Waktu DPR Aceh Segera Panggil BKA PNL dan PGE Sepakat Pengembangan SDM Migas Unggul Pj Wali Kota dan Kapolres Lhokseumawe Ikut Vicon Rakor Ketahanan Pangan 2025 Ratusan Tenaga Kesehatan R2 dan R3 Geruduk Kantor Bupati Bireuen

NASIONAL · 6 Apr 2021 17:45 WIB ·

Bahaya! Akibat Populasi Burung Menurun, Tanaman Kopi di Bener Meriah Diserang Ulat


 ILUSTRASI : Kebun kopi di Bener Meriah. FOTO For Rakyat Aceh) Perbesar

ILUSTRASI : Kebun kopi di Bener Meriah. FOTO For Rakyat Aceh)

HARIANRAKYATACEH.COM – Maraknya aksi perburuan burung mengakibatkan tanaman kopi di Kabupaten Bener Meriah diserang hama seperti ulat dan senenisnya sehingga mengganggu tanaman kopi.

Persoalan tersebut disampaikan langsung Wakil Bupati Bener Meriah Dailami kepada pihak Leuser International Foundation (LIF) Said Fauzan Baabud di ruang kerjanya Selasa (6/4/2021).

Dailami menyebutkan, menurunnya populasi burung disebabkan banyaknya pemburu burung sehingga berdampak pada menurun jumlah hewan yang bulu dan sayap tersebut.

Padahal, burung sangat membantu para petani, terutama petani kopi dalam membasmi hama di kebun mereka.

Untuk itu katanya, sudah seharusnya dibuat sebuah aturan yang melarang perburuan burung di daerah kabupaten Bener Meriah.

Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Bener Meriah Dailami mengucapkan terima kasih kepada pihak LIF yang telah banyak melakukan kegiatan yang positif di kabupaten tersebut selama ini.

Sementara itu sebelumnya perwakilan LIF, Said Fauzan Baabud menyampaikan pihaknya sejak Tahun 2009 telah melakukan sejumlah kegiatan di Kabupaten Bener Meriah khususnya daerah dataran tinggi Gayo.

Adapun beberapa kegitan yang dilakukan antara lain; restorasi lahan kritis, penanaman pohon, dan rehabilitasi pipa air.

Pihaknya juga mengaku, akan merencanakan proyek ramah burung, agar kebun kopi di dataran tinggi Gayo bisa mendapat sertifikat lahan ramah burung internasional.

Menurut Said Fauzan Baabud sertifikat ramah burung tersebut sudah lazim di daerah Amerika Latin. “Untuk mendapatkan sertifikat tersebut harus dilakukan survei lapangan” tegasnya.(uri)

 

 

 

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Ketua DPRA Serahkan Berkas Pengesahan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih ke Wamendagri

15 January 2025 - 18:13 WIB

Ketua KIP Aceh Bertemu Wamendagri

15 January 2025 - 18:07 WIB

Program MBG Berdayakan Pengrajin Tahu Tempe

15 January 2025 - 17:32 WIB

Mewakili Anggota DPD RI Asal Aceh, Haji Uma Sampaikan Beberapa Poin Penting Terkait Permasalahan di Daerah di Sidang Paripurna

15 January 2025 - 11:23 WIB

Tenaga Non-ASN Pemerintah Aceh Desak Kepastian Pengangkatan sebagai PPPK Penuh Waktu

14 January 2025 - 16:37 WIB

Tenaga Non ASN R2 dan R3 Demo Kantor Bupati Aceh Utara, Tuntut Diangkat PPPK Penuh Waktu

14 January 2025 - 09:16 WIB

Trending di LHOKSEUMAWE