HARIANRAKYATACEH.COM – Maraknya aksi perburuan burung mengakibatkan tanaman kopi di Kabupaten Bener Meriah diserang hama seperti ulat dan senenisnya sehingga mengganggu tanaman kopi.
Persoalan tersebut disampaikan langsung Wakil Bupati Bener Meriah Dailami kepada pihak Leuser International Foundation (LIF) Said Fauzan Baabud di ruang kerjanya Selasa (6/4/2021).
Dailami menyebutkan, menurunnya populasi burung disebabkan banyaknya pemburu burung sehingga berdampak pada menurun jumlah hewan yang bulu dan sayap tersebut.
Padahal, burung sangat membantu para petani, terutama petani kopi dalam membasmi hama di kebun mereka.
Untuk itu katanya, sudah seharusnya dibuat sebuah aturan yang melarang perburuan burung di daerah kabupaten Bener Meriah.
Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Bener Meriah Dailami mengucapkan terima kasih kepada pihak LIF yang telah banyak melakukan kegiatan yang positif di kabupaten tersebut selama ini.
Sementara itu sebelumnya perwakilan LIF, Said Fauzan Baabud menyampaikan pihaknya sejak Tahun 2009 telah melakukan sejumlah kegiatan di Kabupaten Bener Meriah khususnya daerah dataran tinggi Gayo.
Adapun beberapa kegitan yang dilakukan antara lain; restorasi lahan kritis, penanaman pohon, dan rehabilitasi pipa air.
Pihaknya juga mengaku, akan merencanakan proyek ramah burung, agar kebun kopi di dataran tinggi Gayo bisa mendapat sertifikat lahan ramah burung internasional.
Menurut Said Fauzan Baabud sertifikat ramah burung tersebut sudah lazim di daerah Amerika Latin. “Untuk mendapatkan sertifikat tersebut harus dilakukan survei lapangan” tegasnya.(uri)