TAKENGON (RA) – Pacuan Kuda Tradisional Gayo dalam rangka memperingati 440 tahun Kota Takengon berakhir dengan semarak. Namun Bupati Aceh Tengah Nasaruddin kecewan even ini masih tercemar dengan adanya maisir bahkan khalwat.
Hal ini disampaikan Nasaruddin pada penutupan Pacuan Kuda Tradisional Gayo, (26/3) kemarin. Pacuan kuda diakhiri dengan 14 race putaran final.
Nasaruddin menyoroti masih adanya pihak yang “mencemari” event budaya pacuan kuda dengan perbuatan tidak terpuji seperti maisir dan khalwat. Ini menurutnya memerlukan perhatian serta dukungan masyarakat untuk mengatasinya.
“Mari kita jaga event pacuan kuda dari pandangan negative. Pemerintah daerah dibantu masyarakat mengatasi kekurangan dalam setiap pelaksanaan pacuan kuda,” kata Nasaruddin.
Nasaruddin juga mengatakan, kualitas pacuan kuda tradisional Gayo akan terus ditingkatkan. “Setiap digelar pacuan kuda akan disertai evaluasi untuk meningkatkan kualitas perlombaan agar lebih baik dari sebelumnya,” ungkap Nasaruddin.
Menurut Nasaruddin dari tahun ke tahun, jumlah kuda yang ikut berlomba semakin bertambah, hadiahnya juga semakin meningkat, sehingga penyelenggaraan pacuan kuda juga harus terus disempurnakan.
Nasaruddin juga mengatakan, beroperasinya pesawat berbadan sedang ke Bandara Rembele di Bener Meriah semakin memudahkan masyarakat di luar Aceh ataupun masyarakat Gayo perantauan untuk datang ke Takengon dan menyaksikan pacuan kuda.
Sementara itu, akses darat ditunjukkan semakin baiknya eks jalan KKA yang menghubungkan wilayah Aceh Utara dengan Bener Meriah, sehingga masyarakat di pesisir utara Aceh lebih cepat menuju ke Takengon.
Pada kesempatan sama, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Aceh Tengah, Syukuruddin menyebutkan mengatakan pacuan kuda diakhiri dengan 14 race putaran final.
“Kami bersyukur sejak dimulai Pacuan Kuda pada tanggal 20 Maret lalu tidak ada kendala yang berarti,” ungkap Syukuruddin disela acara penutupan.
Lanjutnya, event Pacuan Kuda tahun ini diramaikan 349 ekor kuda, jumlah tersebut lebih banyak 9 ekor dari tahun lalu dengan kuda yang ikut berlomba sebanyak 340 ekor.
Lebih rinci dari 349 ekor tersebut, masing-masing terdiri dari 180 ekor asal Aceh Tengah, 112 dari Bener Meriah dan 57 ekor dari Gayo Lues, dengan total hadiah yang diperebutkan dalam pacuan kuda kali ini sebesar Rp. 309 Juta. (jur/min)