Harianrakyataceh.com – Finishing touch atau penyelesaian akhir para juru gedor PON Aceh masih bermasalah. Membukukan 4 gol dari dua laga, bukanlah capaian istimewa bila dibandingkan dengan jumlah peluang yang didapat. Striker Aceh, Akhilul Wadhan baru mencetak satu gol. Di posisi yang sama, Perda Rahman yang biasanya masuk sebagai pengganti juga belum ‘pecah telur’.
Dari dua pertandingan, Perda total mendapatkan 4 peluang. Sementara Akhilul, lebih dari 10 kali. Statistik tersebut merupakan cerminan yang menegaskan satu hal: tumpulnya lini penyerangan PON Aceh.
Sementara lini pertahanan, kebobolan 4 gol dari dua laga. Hal ini menunjukkan kerapuhan di benteng terakhir Aceh. Solidnya ‘back four’ PON Aceh saat menjalani TC di ‘kampung halaman’, gagal diteruskan di PON XX Papua 2021. Bahkan sejak TC di Jawa Timur, keroposnya pertahanan Aceh sudah terlihat nyata.
Dua fakta di atas (kekurangan) tidak boleh terulang kala berhadapan dengan PON Papua. Jika itu terjadi, bukan tidak mungkin Aceh akan menjadi lumbung gol Papua yang terkenal agresif dan tercatat sebagai tim paling produktif. Bahu membahu (kolektivitas) antar lini menjadi kunci, baik saat menyerang maupun bertahan, untuk menanggulangi persoalan tersebut.
Reza Rizky, Muzakir dan Akhilul Wadhan musti bermain dewasa, tidak egois dan efektif memanfaatkan setiap peluang yang ada. Yasvani, Rezal Mursalin, Fairusyi dan M Rizky Yusuf musti kokoh menjaga benteng pertahanan Aceh. Kedua lini ini akan sangat terbantu, jika para gelandang mampu bermain cerdas dan kuat. Terakhir, performa penjaga gawang musti sigap.
Hari ini, tim sepakbola PON Aceh akan menghadapi tim tangguh PON Papua di babak 6 besar Grup D. Pertandingan ini akan dihelat di Stadion Mandala, Kota Jayapura, pukul 15:00 WIB atau sama dengan 13:00 WIB, Rabu (6/10). (icm/rif)