HARIANRAKYATACEH.COM – Dua musim terakhir, pesepakbola asal Aceh Timur, Maulana Khalidi tampil fenomenal. Betapa tidak, ia mencatatkan diri sebagai top skor dua kali berturut-turut di dua provinsi berbeda.
Tahun 2021, Khalidi membukukan 19 gol dan 5 assist di Liga 3 Sumatra Utara, sekaligus menjadi sosok penting yang menghantarkan YOB Belawan menjadi runner-up. Sedangkan musim sebelumnya, bersama Persidi di Liga 3 Aceh ia mencetak 13 gol, plus 2 gol di Liga 3 Nasional.
Ada empat hal yang melekat dan menjadi keunggulan Khalidi. Penempatan ruang, insting gol, mentalitas juara dan berkecepatan tinggi. Meskipun sudah mencatatkan prestasi yang mengharumkan namanya, ia tetap merendah. Bagi Khalidi, capaiannya hingga tiba di titik ini, tidak terlepas dari peran para pelatih yang pernah mengasuhnya, dukungan setiap orang, kerja sama antar pemain, dan doa dari keluarga.
“Alhamdulillah saya bersyukur atas rezeki dari Allah SWT bisa menjadi top skor. Pokoknya yang penting kerja keras. Motivasi saya sejak awal, main Liga 3 tahun ini, apapun yang terjadi saya harus jadi top skor. Sebab 2019 saya pernah jadi top skor di Aceh,” katanya kepada Harian Rakyat Aceh, Senin (20/12).
Lebih jauh ia menerangkan, menjadi striker punya tanggungjawab lebih, sebab setiap orang menggantungkan harap untuk bisa mencetak gol dan mempersembahkan kemenangan. Kata Khalidi, striker itu yang orang harapkan; satu peluang kalau bisa jadi satu gol. Tidak boleh menyia-yiakan peluang yang ada.
“Walaupun jauh, asal yakin tetap shooting. Saya tidak pikir dua kali. Artinya keputusan harus cepat dan tepat. Masalah gol atau tidak, urusan belakangan,” ungkap pemain yang mengaku mengidolakan penyerang PSG, Mbappe.
Mindset tersebut terus ia tancapkan dalam pikiran, baik saat berlatih maupun di pertandingan resmi. Ia juga mengaku beruntung sebab kaki kiri maupun kanannya, sama-sama hidup. Meskipun kaki terkuatnya adalah kanan. Aktifnya kaki kiri Khalidi tidak terlepas dari cedera di masa lalu, saat itu ia memaksakan diri untuk melatih kirinya. Hasilnya positif, kini kaki kirinya nyaris sama kuat dengan kanan.
Khalidi sadar bahwa sepakbola mengandalkan keutuhan tim. Karena itu, ia tidak ingin melulu egois. Saat bola ada di kakinya, jika rekan tim lebih berpeluang dan punya ruang lebih terbuka, maka Khalidi memutuskan mengoper. Meski demikian, Khalidi tetap selalu punya target pribadi. Hal itu dimaksudkan agar dirinya punya tolok ukur, sekaligus motivasi lebih, terutama soal jumlah gol dari satu pertandingan ke pertandingan berikutnya, dari satu musim ke musim berikutnya.
“Begini, saya striker, jadi harus betul-betul ada target, gak mungkin gak cetak gol, kalau saya. Jadi setiap pertandingan, jika pun bukan dua gol, minimal satu harus ada. Itu yang selalu tertanam dalam pikiran saya saat bermain,” tutur Khalidi.
Kini ia bertekad tampil lebih baik lagi bersama YOB Belawan yang sebentar lagi akan mentas ke Liga 3 Nasional. Salah satu target individu ialah memperbaiki catatan gol. Saat membela Persidi, di nasional Khalidi berhasil mejaringkan dua gol, kini ia berharap bisa melampaui itu. (icm/rif)