Harianrakyataceh.com – Pertandingan keempat babak 16 besar Liga 3 Aceh mempertemukan Persidi Idi vs PSGL Gayo Lues. Laga berlangsung unik, penonton streaming disuguhkan aksi tak terpuji. Adu kungfu terjadi di Stadion Harapan Bangsa, Selasa (21/12). Dampaknya, pertandingan dihentikan.
Aksi Kungfu plus tawuran tersebut terjadi di menit ke 38′. Pemain Persidi, Reza Rafika yang sedang hendak mengamankan bola di sisi kanan pertahanan PSGL, oleh bek PSGL nomor punggung 2, Muhammad Okka Fadhillah tampak menyikut Rafika. Wasit asal Aceh Besar, M Yasir tidak meniup peluit.
Bola tersebut langsung dioper ke pemain PSGL nomor punggung 12, Fitra Akbar. Saat hendak mengontrol bola, pemain Persidi mengambil dari belakang.
Setelah melakukan hal tersebut, wasit baru meniup pelanggaran. Hanya sepersekian detik, pemain Persidi yang melakukan pelanggaran, tampak ditonjok di bagian dada oleh pemain nomor punggung 14, Rizky Ramadhan. Perlahan, pemain Persidi rubuh.
Atas kondisi tersebut, beberapa pemain Persidi maupun PSGL saling dorong, adu jotos, bahkan bisa dikatakan tawuran dari kedua tim. Tak cukup di situ, pemain PSGL nomor punggung 4, kemudian ditahan oleh official mereka. Kemudian kayu tersebut dibuang, tapi diambil lagi oleh pemain PSGL nomor punggung 22, lagi-lagi ditahan oleh official tim.
Pemain yang sempat memegang kayu dalam keadaan tanpa baju, didatangi pihak keamanan dari kepolisian, pemain tersebut menjatuhkan diri ke tanah. Tak berselang lama, tim medis datang untuk menanggulangi. Ini menjadi kali pertama selama gelaran Liga 3 Aceh dilangsungkan, terjadinya kericuhan.
Sementara itu, sebelum ricuh Persidi Idi sudah unggul dua gol. Gol pertama terjadi di menit ke 20′ lewat titik penalti. Wasit menunjuk titik putih setelah pemain PSGL handsball. Reza Rafika yang maju sebagai eksekutor, berhasil menjaringkan tendangan mendatar ke sudut kanan gawang PSGL.
Sementara itu, gol kedua tercipta di menit ke 36′ atas nama Husaini. Ia berhasil memanfaatkan crossing pemain nomor punggung 7, dengan tendangan ke pojok atas kiri gawang PSGL. Hingga pertandingan tak dilanjutkan lagi, belum ada keputusan resmi dari PSSI Aceh terhadap kericuhan tersebut.
“Tugas kita sudah selesai, Asprov PSSI Aceh akan segera memutuskan. Kita buat data, kita serahkan. Kita pelaksana,” ucap Zainuddin, Pengawas Wasit di Stadion Harapan Bangsa, yang diwawancarai media ini, usai kericuhan.
Harian Rakyat Aceh sudah mencoba menghubungi Ketua Umum Asprov PSSI Aceh, Nazir Adam baik via WhatsApp maupun telpon, namun hingga berita ini rampung pukul 19:00 WIB, belum mendapatkan respon apapun.
Sementara itu, Pelatih Persidi Idi, Ridwan Salam kepada Rakyat Aceh mengatakan, keributan terjadi karena lemahnya kepemimpinan wasit.
“Setelah kami unggul 2-0, terjadi keributan antar pemain, dampak lemahnya pimpinan wasit. Banyaknya pembiaran akses pelanggaran. Dan akhirnya Gayo Lues gak mau main lagi. Terakhir kami dihitung menang WO,” pungkasnya. (icm/rif)