BIREUEN (RA) – Program studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Al-Muslim (Prodi HI FISIP Umuslim) Peusangan, Kabupaten Bireuen, menggelar webinar nasional bertajuk, “Paradiplomasi: Kompleksitas Kerjasama Luar Negeri Daerah di Indonesia (Provinsi Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Aceh)”.
Webinar ini merupakan hasil kerjasama antara Prodi HI Umuslim dengan Prodi HI Universitas AMIKOM, Yogyakarta.
Pelaksanaannya menggunakan aplikasi zoom, Rabu (9/2) disiarkan secara langsung pada akun youtube prodi HI Umuslim dengan nama channel, Prodi HI Universitas Almuslim.
Sejumlah 3 narasumber nasional mengisi kegiatan ini, yaitu Dr Takdir Ali Mukti S Sos MSi selaku pakar paradiplomasi Indonesia, Risky Novialdi SIP M HI selaku pemerhati paradiplomasi Aceh dan Sannya Pestari Dewi SIP MA selaku pemerhati paradiplomasi Yogyakarta.
Hal ini disampaikan Ketua Prodi HI Umuslim, Fauzi S IP MA kepada Harian Rakyat Aceh, Kamis (10/2).
Ia menyebutkan, webinar yang dilaksanakan sebagai langkah kontribusi positif bagi mahasiswa, masyarakat, Pemerintah dan khususnya kepada prodi HI Umuslim, yang merupakan satu-satunya prodi HI di Aceh.
“Pentingnya kerjasama kembali Aceh dengan daerah-daerah di luar negeri, khususnya Malaysia dan Turki dalam rangka mencapai program Aceh Meugo, Aceh Seujahtera dan Aceh Carong,” ujarnya.
Dalam webinar ini, sebutnya, hal yang perlu menjadi perhatian kedepannya adalah kerjasama luar negeri daerah tidak hanya sebatas pemenuhan MoU. Lebih daripada itu, dibutuhkan kebijakan kaya untuk meningkatkan kolaborasi daerah dengan luar negeri melalui tindakan nyata demi kesejahteraan masyarakat dan kejayaan Aceh kembali.
Sementara Dekan FISIP Umuslim, Rahmad S Sos MAP menyambut baik kegiatan ini sebagai bagian implementasi merdeka belajar kampus merdeka dan MoA antara FISIP Umuslim dengan Fakultas Ekonomi dan Sosial (FES) Universitas AMIKOM Yogyakarta. Terutama kajian tentang hubungan kerjasama luar negeri daerah, khususnya Aceh dengan daerah-daerah yang ada di Luar Negeri.
“Saya berharap dengan kegiatan dan tema seperti ini, ada kolaborasi berkelanjutan antara kedua daerah untuk memajukan pendidikan dan kerjasama Internasional daerah,” pungkasnya.
Rahmad mengaku, Dekan FES AMIKOM Yogyakarta, Emha Taufiq Luthfi ST M Kom menyambut baik harapan ini. Menariknya, webinar ini selain memberikan pengetahuan baru terkait paradiplomasi, studi kasus yang diangkat merupakan dua daerah istimewa yang ada di Indonesia, juga memiliki kedekatan emosional secara historis. (akh)