MEUREUDU (RA) – Dalam beberapa bulan terakhir, puluhan warga Pidie Jaya terserang penyakit demam berdarah dungou (DBD). Dari 21 kasus yang timbul disana, wilayah kerja Puskesmas Meureudu dan Puskesmas Kuta Krueng Kecamatan Bandardua adalah yang terbanyak. Dilaporkan, hingga awal Juni 2022 yang tersisa dan masih dirawat hanya satu orang, sementara lainnya dinyatakan sembuh.
Kadis Kesehatan dan Keluarga Berencana (Kadiskes-KB) Pidie Jaya, Eddy Azwar SKM, MKes, kepada Rakyat Aceh menyebutkan, kasus tersebut terjadi sejak Januari s/d Mei 2022. Dari 13 Puskesmas di wilayahnya, tercatat hanya warga di enam wilayah kerja yang terjangkit. Yaitu, Puskesmas Meureudu 6 kasus, Puskesmas Jangkabuya 4 kasus, Puskesmas Trienggadeng 2 kasus, Puskesmas Bandardua 1 kasus, Puskesmas Bandarbaru 2 kasus dan Puskesmas Kuta Krueng Kecamatan Bandardua 6 kasus.
Ditambahkan Eddy, menyusul timbulnya DBD, kala itu pihaknya langsung memerintahkan kepada semua petugas di sejumlah puskesmas turun ke gampong-gampong memberikan penyuluhan. Fokus utama adalah menyangkut dengan kebersihan lingkungan serta beberapa upaya lainnya. Alhamdulillah, secara berangsur-angsur penyakit yang menakutkan itu pun menurun drastis dan kini hanya tinggal satu orang.
“Kepada semua penduduk diimbau supaya menjaga lingkungan sekitar,” pinta Kadinkes Pidie Jaya.
Walau pun demikian untuk menghindari kemungkinan DBD itu kembali kambuh, Selasa (31/5), petugas Puskesmas Meurahdua turun melakukan fogging (pengasapan) lingkungan. Dua gampong yang menjadi sasaran petugas yaitu, Desa Beuringen dan Gampong Meunasah Jurong/Teupin Pukat. Fogging yang dilakukan bukan pada rumah-rumah warga, tapi lingkungan sekitar yang dinilnai menjadi sumber wabah.
Beberapa penduduk di dua gampong tersebut menjawab wartawan harian ini mengaku lega atau senang dengan dilakukannya fogging. Mereka mernginginkan, kedepan jika memang ada gejala timbulnya DBD petugas hendaknya secepat mungkin melakukan upaya-upaya khusus. Hal itu dimaksudkan agar penyakit dimaksud tidak cepat merambah.
“Dinkes hendaknya secepat mungkin memfogging kalau diketahui mulai adanyat DBD,” sebut seorang warga Beuringen yang namanya enggan ditulis. (age/rus)