class="post-template-default single single-post postid-74792 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Pj Keuchik Belum Dicopot, Kisruh Tumpok Teungoh Belum Berakhir Ilmuwan Berhasil Kembangkan Otak Simpanse Tercanggih Ratusan Tenaga Non-ASN Desak Diangkat P3K Penuh Waktu DPR Aceh Segera Panggil BKA PNL dan PGE Sepakat Pengembangan SDM Migas Unggul Pj Wali Kota dan Kapolres Lhokseumawe Ikut Vicon Rakor Ketahanan Pangan 2025

UTAMA · 3 Aug 2022 19:52 WIB ·

Sekda Aceh Paparkan Langkah Penanganan dan Pengendalian Penyebaran PMK


 Sekda Aceh, dr. Taqwallah, M.Kes bersama Wakapolda, Wakil Ketua DPRA, Perwakilan dari Kodam IM dan Kajati Aceh, mengikuti Rapat Koordinasi Penanganan Mulut dan Kuku bersama Kepala BNPB Pusat, Letjen TNI Suharyanto di Aula Serbaguna Setda Aceh, Rabu (3/8/2022). Foto Humas Aceh Perbesar

Sekda Aceh, dr. Taqwallah, M.Kes bersama Wakapolda, Wakil Ketua DPRA, Perwakilan dari Kodam IM dan Kajati Aceh, mengikuti Rapat Koordinasi Penanganan Mulut dan Kuku bersama Kepala BNPB Pusat, Letjen TNI Suharyanto di Aula Serbaguna Setda Aceh, Rabu (3/8/2022). Foto Humas Aceh

HARIANRAKYATACEH.COM – Sekretaris Daerah Aceh sekaligus Ketua Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Taqwallah memaparkan langkah serta upaya yang telah dilakukan dalam penanganan dan pengendalian penyebaran wabah PMK di Aceh, dalam Rapat Koordinasi Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Rabu 3 Agustus 2022.

Rakor itu dilaksanakan di Ruang Serba Guna Kantor Gubernur Aceh, dan dihadiri langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto beserta rombongan. Kegiatan itu juga berlangsung secara hybrid yang diikuti oleh seluruh tim satgas penanganan PMK di seluruh kabupaten dan kota se Aceh.

Tampak hadir secara langsung Wakapolda Aceh, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Pangdam IM, Kajati Aceh, Pj Bupati Aceh Besar, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), dan Kepala Dinas Peternakan Aceh.

Sekda dalam paparanya menyampaikan, hingga saat ini, berbagai langkah dan upaya sudah dilaksanakan Pemerintah Aceh dalam pengendalian dan penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), mulai dari koordinasi hingga aksi bersama semua pemerintah di 23 kabupaten dan kota se Aceh.

Namun demikian, pemerintah Aceh ungkap Sekda, sangat bersyukur lantaran masih terdapat 3 kabupaten yang dinyatakan bersih atau tidak ditemukan sama sekali kasus sapi yang terdeteksi PMK, yakni Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Simeulu.

“Mudah-mudahan tidak ada kasus yang ditemuakan di kemudian hari,” ujarnya.

Sementara, 9 kabupaten dan kota lainya seperti Aceh Besar, Aceh Selatan, Aceh Timur, Aceh Tenggara, Aceh Tamiang, Lhokseumawe, Aceh Jaya, Aceh Utara, dan Pidie Jaya sudah menuntaskan realisasi vaksinasi PMK bagi hewan ternak di daerahnya.

Sedangkan 11 kabupaten dan kota sisanya, seperti Nagan Raya, Gayo Lues, Aceh Barat, Bireun, Subulussalam, Abdya, Singkil, Banda Aceh, Pidie, Langsa, dan Sabang masih dalam proses penyelesaian vaksinasi PMK.

Sekda mengaku, saat kunjungan kerja lapangan, lazimnya kendala yang ditemui adalah banyaknya hewan ternak sapi dan kerbau yang dipelihara tidak di masukkan dalam kandang atau melepasliar, sehingga proses vaksin sedikit terhambat. Kemudian tenaga vaksinator juga sangat minim.

Selain itu, ia juga menyebutkan, data tercatat hingga saat ini setidaknya ada 45.119 kasus sapi yang terdeteksi terjangkit PMK di Aceh, 59 diantaranya sudah dilakukan pemotongan paksa, 275 mati, 5.103 masih dalam kondisi sakit dan 39.682 dinyatakan telah sembuh.

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, mengatakan sama halnya dengan Covid-19 wabah PMK ini juga harus diwaspadai dan menjadi perhatian serius bagi semua pihak agar wabah ini tidak tersebar secara luas.

Ia menyebutkan, ada 4 langkah strategi yang harus diperhatikan dalam penangan wabah PMK pada hewan ternak. Pertama Biosecurity, Potong bersyarat, Pengobatan, dan Vaksinasi. Pelaksanaan biosecurity harus lebih ditingkatkan, karena menjadi kunci dalam penanganan PMK sebelum adanya testing dan vaksinasi yang masif.

Suharyanto, selaku Ketua Satgas PMK Nasional, mengarahkan kepada semua satgas agar melaksanakan segala arahan yang sudah ditetapka pemerintah agar pemeybaran wabah bisa ditekan, mulai dari melaksanakan biosecurity yang ketat dari mulai lingkup terkecil (kandang) hingga antar pulau.

Kemudian, menjaga perlintasan darat, laut, dan udara dengan menerapkan biosecurity yang ketat. Melakukan pengobatan bagi ternak-ternak yang sakit dan bisa disembuhkan serta memberikan vitamin
bagi hewan sehat untuk meningkatkan imunitas. Melakukan percepatan vaksinasi untuk melindungi ternak sehat, terutama di kabupaten/kota yang capaian vaksinasi masih rendah.

Melakukan pemotongan bersyarat bagi ternak yang tidak dapat disembuhkan untuk meminimalkan penyebaran virus terutama bagi daerah yang kasusnya masih atau sudah sedikit kasus aktif.

Lebih lanjut, kata Suharyabti, pemerintah daerah harus menyegeraka pembentukan Satgas PMK dan menetapkan pejabat otoritas veteriner (POV) bagi kabupaten/kota yang belum membentuk Satgas dan POV untuk mempercepat penanganan PMK di Aceh.

“Libatkan juga komponen TNI-Polri, akademisi, masyarakat, media dan dunia usaha untuk bersatu padu menangani PMK, supaya Aceh menjadi zero cases kasus PMK, usahakan juga 3 kabupaten tadi usahakan jangan sampai ada yang terjangkit, kalau bisa harus bebas tanapa vaksin itu luar biasa,” pungkasnya.

Dalam pertemuan itu, Kepala BNPB Suharyanto secara simbolis juga menyerahkan bantuan berupa perlengkapan vaksinasi PMK dan buku saku Satgas PMK kepada Pemerintah Aceh, melalui Sekda Aceh Taqwallah. (ra)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

KPIA Silaturahmi ke Wali Nanggroe Aceh

15 January 2025 - 21:52 WIB

Pj Keuchik Belum Dicopot, Kisruh Tumpok Teungoh Belum Berakhir

15 January 2025 - 20:01 WIB

Ketua DPRA Serahkan Berkas Pengesahan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih ke Wamendagri

15 January 2025 - 18:13 WIB

Ketua KIP Aceh Bertemu Wamendagri

15 January 2025 - 18:07 WIB

Tenaga Non-ASN Pemerintah Aceh Desak Kepastian Pengangkatan sebagai PPPK Penuh Waktu

14 January 2025 - 16:37 WIB

Tenaga Non ASN R2 dan R3 Demo Kantor Bupati Aceh Utara, Tuntut Diangkat PPPK Penuh Waktu

14 January 2025 - 09:16 WIB

Trending di LHOKSEUMAWE