class="post-template-default single single-post postid-84645 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Srikandi PLN UID Aceh dan PIKK Berbagi Kebahagiaan di Bulan Ramadhan Polres Bireuen Ungkap Tiga Kasus dan Amankan Empat Pelaku Owner PT Bir Ali Tour & Travel Raih Penghargaan Pin Emas Kamulyan Polres Bireuen Tangkap Pelaku Penyalahgunaan BBM Bersubsidi Puting Beliung Porak-poranda 8 Rumah Warga Meulaboh

METRO ACEH · 23 Dec 2022 16:30 WIB ·

Percepat Turun Stunting Perlu Komitmen Bersama


 Drs. Sahidal Kastri, M.Pd Perbesar

Drs. Sahidal Kastri, M.Pd

RAKYAT ACEH | BANDA ACEH – Kaper BKKBN Aceh Sahidal Kastri mengatakan, upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Aceh perlu dibangun komitmen.

Menurutnya jika komitmen tidak ada, maka akan sulit menggerakan masyarakat dan lintas sektor lainnya untuk melakukan upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting.

Bukan saja membangun komitmen, tetapi juga perlu sinergitas lintas sektoral. Ini harus kita perkuat, baik di tingkat pemerintahan gampong (desa), kecamatan, hingga kabupaten/kota, hingga ke instansi layanan kesehatan masyarakat.

“Semua harus saling berkoordinasi untuk memastikan pelayanan kesehatan dari hulu hingga ke hilir tersebut dapat berjalan sesuai yang diinginkan,” ucapnya.

Sahidal juga mengingatkan, soal data dalam satu pintu. Dimana sistem pelaporan atau penginputan data harus dilakukan secara intens dan berkala serta kegiatan Posyandu di setiap desa harus lebih pro aktif untuk memastikan balita mendapatkan vaksinasi dasar lengkap serta memantau tumbuh kembang anak serta pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil.

“Masalah stunting di Aceh komplit sekali, dari saya lihat sendiri kelemahan kita masalah lingkungan dan sanitasi yang buruk serta memberi ASI kita masih rendah. Ini juga penyebab stunting,” bebernya.

Kepala BKKBN Aceh juga menyarankan agar dalam mendefinisikan arti stunting dipermudah sehingga masyarakat mudah memahaminya dan turut serta menerapkan perilaku hidup sehat.

Sedangkan Ketua IBI Aceh, Elvira Wahyuni mengatakan, masalah lain yang dihadapi dan mengapa sulit dilakukan pencegahan dan penurunan stunting, kurang adanya dukungan dari keluarga dan tokoh masyarakat.

“Hambatan yang kami hadapi yaitu kurangnya dukungan dari keluarga dan tokoh masyarakat, sehingga upaya yang dilakukan pun harus mentok. Bicara stunting bicara keroyokan program, serta perlu dukungan semua pihak, saat kami melakukan intervensi kepada keluarga berisiko stunting. Kalau bidan yang bicara, ilmu ada tetapi power belum ada,” pungkas Elvira. (rao)

Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Partai Perjuangan Aceh Target Kuasai Parlemen dan Perkuat Ekonomi Rakyat pada 2029

11 March 2025 - 10:47 WIB

Mahkamah Syar’iyah Aceh Gelar Turnamen Tenis Lapangan

14 February 2025 - 19:49 WIB

Polda Aceh Berhasil Gagalkan Perdagangan Anak di Bawah Umur

8 January 2025 - 11:20 WIB

Penyidik Polda Aceh Serahkan Pelaku dan Barang Bukti Tambang Ilegal ke Jaksa

11 December 2024 - 22:34 WIB

Kakanwil Meurah Budiman Pantau Hari Pertama SKB Kesamaptaan, 4 Peserta Tidak Hadir

3 December 2024 - 13:11 WIB

Relawan Jarkam Tegaskan Tetap Solid Dukung Ombus-Syeh Fadhil

22 November 2024 - 17:33 WIB

Trending di METRO ACEH