BIREUEN | RAKYATACEH – Fenomena wisata Pantai Cemara, yang terletak di Gampong Lingka Kuta, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, sebelum menjadi tempat wisata yang megah, pantai ini pernah menjadi tempat yang sepi.
Tragedy 2004 telah banyak menyisakan memori. Kejadian Tsunami, berhasil memporak porandakan pantai ini, sehingga ia dijauhi, karena masyarakat pribumi merasa trauma dan takut saat menginjakkan kaki di sini, sebab teringat banyak air mata atas kehilangan harta benda, rumah-rumah tempat mereka pulang hancur rata dengan tanah, bahkan tidak sedikit yang juga kehilangan nyawa.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat tersadar kembali, bahwa pantai ini adalah milik warga yang harus dijaga dan tetap dilestari. Hati nurani masyarakat mulai bangkit kembali, bersama memangku tanggung jawab untuk membangun harta ini dengan mengubur dalam-dalam trauma berat dalam lubuk sanubari.
Sedikit demi sedikit masyarakat mulai bangkit, dimulai dengan penahanan bebatuan di pinggir pantai, menanam pohon manggrof dan pinus, serta jalan becek penuh lubang dirapikan hingga seperti saat ini.
Sekarang masyarakat tersadar, bahwa ada kekuatan mereka di pantai ini. Pantai ini tidak akan megah jika hanya satu kaki yang berdiri. Dibawah pimpinan dan bimbingan Keuchik Surya Darma SH, masyarakat Gampong Lingka Kuta sama-sama bermimpi, bahwa suatu hari nanti tempat ini akan bersinar kembali.
Seluruh masyarakat telah menjadi saksi, bagaimana perjuangan Keuchik Surya Dharma SH, dan kepedulian H Ruslan M Daud SE MAP, selaku anggota Komisi V DPR-RI dalam memerhatikan masyarakat, dipapah, diajak, dan dirangkulnya masyarakat untuk sama-sama membangun mewujudkan harapan ini.
Sehingga hari ini, hasil dari jerih payah mereka telah dapat sama-sama dinikmati. Sehingga saat ini, bukan hanya lautnya saja yang indah, tetapi perekonomian masyarakatpun dapat diperbaiki.
Jika kemarin ini adalah mimpi, maka kenyataannya dapat kita rasakan hari ini. Semua tidak luput dari semangat erat dan kekuatan hebat masyarakat sehingga wisata Pantai Cemara telah resmi ditanda tangani oleh Menteri Desa, Gus Halim.
Masyarakat berharap, semoga maraknya acara peresmian langsung oleh menteri desa, dapat membawa berkah pada tempat wisata di Gampong Lingka Kuta, sehingga dapat menjadi role model yang baik dikemudian hari.
Gelar pantai wisata islami dapatlah terus dipertahankan, dikembangkan dan dikuati, sehingga menjadikan tempat ini tempat yang diridhai bukan yang dimurkai. (akh)