class="post-template-default single single-post postid-435 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Ilmuwan Berhasil Kembangkan Otak Simpanse Tercanggih Ratusan Tenaga Non-ASN Desak Diangkat P3K Penuh Waktu DPR Aceh Segera Panggil BKA PNL dan PGE Sepakat Pengembangan SDM Migas Unggul Pj Wali Kota dan Kapolres Lhokseumawe Ikut Vicon Rakor Ketahanan Pangan 2025 Ratusan Tenaga Kesehatan R2 dan R3 Geruduk Kantor Bupati Bireuen

INTERNASIONAL · 5 Sep 2016 12:40 WIB ·

Obama Beri Janji Manis buat Erdogan


 Obama Beri Janji Manis buat Erdogan Perbesar

Barack Obama 

HANGZHOU (RA) – Presiden Amerika Serikat Barack Obama akhirnya bertemu langsung dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, sejak pemerintahan Turki mengalami percobaan kudeta Juli lalu.

Dua pemimpin tersebut berjumpa di di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Hangzhou, Tiongkok, kemarin (4/9). Dalam pert
emuan tersebut, Obama menegaskan komitmen AS untuk membawa dalang kudeta ke pengadilan.

“Departemen kehakiman dan tim keamanan nasional kami akan terus bekerja sama dengan otoritas Turki untuk merumuskan cara tentang bagaimana kami akan memastikan bahwa mereka yang melakukan tindakan (kudeta) itu diadili,” ujar Obama.

Fethullah Gulen, adalah sosok yang dituding Turki sebagai dalang di balik kudeta. Tokoh yang memiliki banyak pengikut itu tinggal di Pennsylvania, AS. Turki sudah berulang-ulang meminta AS agar mengekstradisi Gulen. Namun, AS tidak mau. Pemerintah AS selama ini meminta Turki menyerahkan bukti-bukti keterlibatan Gulen lebih dulu.

Sejak usaha menggulingkan pemerintahannya gagal, Erdogan mengambil langkah tegas untuk kembali menggenggam kekuasaan. Salah satu caranya, menangkap ribuan orang yang terlibat dengan Gulen. Langkah tersebut memantik kritik dari berbagai penjuru. Mulai pengamat HAM hingga beberapa pejabat AS.

Erdogan menegaskan bahwa pemerintah Turki saat ini tengah mempersiapkan berbagai bukti keterlibatan Gulen. Bukti-bukti tersebut akan diserahkan kepada pemerintah AS. Selain itu, dalam waktu dekat mereka mengirimkan menteri dalam negeri dan menteri kehakiman ke AS.

Dalam pertemuan G20 tersebut, Erdogan mendesak Obama untuk mengekstradisi Gulen. Tidak diketahui apakah komentar Obama di atas berarti AS siap menyerahkan Gulen ke Turki. Atau, itu hanyalah cara untuk mengulur-ulur waktu dan menolak permintaan Turki. Sebab, menolak secara langsung bakal memperburuk hubungan kedua negara.

Negeri Paman Sam juga tidak bisa begitu saja mengabaikan permintaan Turki. Sebab, Turki berperan penting dalam perang melawan teroris ISIS di Irak dan Syria. Meski, keduanya sering bentrok di lapangan. Pasalnya, Turki menyerang pasukan pemberontak Kurdi, sedangkan AS malah mendukung sebagai salah satu ujung tombak melawan ISIS.

Sampai kemarin, Turki tetap menyerang basis pasukan Kurdi di Syria. Mereka bahkan mengirimkan tambahan tank-tank dan pasukan tempur ke Syria untuk menghancurkan pasukan Kurdi. (afp/cnn/sha/c10/sof/jpnn)

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Ilmuwan Berhasil Kembangkan Otak Simpanse Tercanggih

15 January 2025 - 15:55 WIB

Korban Tewas Akibat Kebakaran di Los Angeles Bertambah Jadi 24 Orang

13 January 2025 - 16:04 WIB

Khabib Nurmagomedov Diusir dari pesawat Frontier Airlines

13 January 2025 - 14:36 WIB

Los Angeles Kebakaran Hebat, Cegah Penjarahan Pembatasan Wilayah Evakuasi Diberlakukan

10 January 2025 - 15:45 WIB

Momen Prabowo Tiba di Malaysia Disambut Pejabat Tinggi dan Jajar Kehormatan

9 January 2025 - 14:29 WIB

Tibet Diguncang Gempa Dahsyat, Tewaskan 126 orang

8 January 2025 - 15:43 WIB

Trending di INTERNASIONAL