ACEH UTARA (RA)– Sekitar 13 ribu warga miskin dari 27 kecamatan di Aceh Utara, selama ini masih menempati rumah-rumah tidak layak huni dan masih jauh dari standar kesehatan.
Plt Bupati Aceh Utara, Muhammad Jamil, yang dikonfirmasi Rakyat Aceh, (16/12) kemarin, membenarkan, saat ini masih ada 13 ribu rumah warga miskin di Aceh Utara, yang tidak layak huni.
Rumah warga miskin itu hanya berlantai tanah, beratap daun rumbia, dinding tepas dan bambu serta ada sebagian tanpa penerangan listrik. Tentunya, minimal untuk membangun rumah layak huni dengan type 36 plus akan menghabiskan biaya sebesar Rp 65 juta.
Kata dia, pihaknya terus berupaya membangun rumah dhuafa atau rumah miskin sesuai kemampuan keuangan daerah Aceh Utara dan dibantu oleh Baitul Mal serta dana Otsus Aceh.
“Dalam setahun itu hanya mampu dibangun 300 unit rumah warga miskin yang layak huni. Kalau kita hitung dengan kebutuhan rumah 13 ribu unit lagi maka perlu 40 tahun lebih baru siap membangun rumah tersebut,”ucapnya.
Menurut dia, solusi yang harus ditempuh adalah dengan mengandalkan dana otsus Provinsi Aceh, minimal dalam setahun dapat dialokasikan Rp 1 triliun dana untuk pembangunan rumah warga miskin di Aceh. “Jadi dana itu dapat dibagikan ke 23 kabupaten/kota dan Aceh Utara termasuk paling banyak rumah warga miskin, maka harus banyak dibantu oleh Provinsi,”ungkap Muhammad Jamil.
Sebut dia, gubernur dan DPR Aceh harus turun tangan, agar banyak mengalokasikan dana Otsus untuk pembangunan rumah dhuafa di Aceh, yang benar-benar dibutuhkan. (arm/min)