class="post-template-default single single-post postid-10682 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
BKN Pangkas Anggaran BBM Hingga Daya Listrik Penembakan Massal di Sekolah Orebro Swedia Tewaskan 10 Orang 13 Toko dan 11 Unit Rumah di Bandar Baru Terbakar ISBI Aceh dan Pemkab Aceh Timur Sepakat Kolaborasi Pendidikan Seni Budaya Bersama MK Tolak Gugatan Pilkada Lhokseumawe, Saatnya Bersatu Untuk Kota Lhokseumawe

UTAMA · 26 Dec 2017 10:28 WIB ·

Nasir Djamil Peringati Tsunami di Gampong Pande


 PERINGATAN TSUNAMI : Anggota Komisi Hukum dan HAM DPR RI M Nasir Djamil menghadiri peringatan 13 tahun gempa bumi dan tsunami Aceh di Gampong Pande, Kecamatan Kutaraja Kota Banda Aceh, Selasa (26/12).  FOTO FOR RAKYAT ACEH Perbesar

PERINGATAN TSUNAMI : Anggota Komisi Hukum dan HAM DPR RI M Nasir Djamil menghadiri peringatan 13 tahun gempa bumi dan tsunami Aceh di Gampong Pande, Kecamatan Kutaraja Kota Banda Aceh, Selasa (26/12). FOTO FOR RAKYAT ACEH

BANDA ACEH (RA) – Anggota Komisi Hukum dan HAM DPR RI M Nasir Djamil menghadiri peringatan 13 tahun gempa bumi dan tsunami Aceh di Gampong Pande, Kecamatan Kutaraja Kota Banda Aceh, Selasa (26/12). Peringatan 13 Tsunami tersebut diselenggarakan oleh perangkat gampong setempat.

Gampong tersebut merupakan kawasan yang kerusakannya paling parah saat gempa dan tsunami menimpa Aceh 13 tahun silam. Dalam simulasi itu semua lapisan usia dalam masyarakat ikut serta. Bahkan anak-anak terlihat sangat antusias. Sementara itu Pemerintah Aceh, memusatkan peringatan bencana alam itu di kawasan Leupung, Aceh Besar.

Kegiatan simulasi gempa dan tsunami yang difasilitasi oleh instansi pemerintah yang bergerak di kebencanaan, puluhan lembaga swadaya masyarakat dan lembaga charity. Bahkan komunitas wartawan juga ikut hadir .

Dihadapan wartawan dan didampingi aparat gampong, Kapolsek Kutaraja dan unsur TNI serta pemuda, Nasir Djamil mengharapkan agar 13 tahun peringatan gempa dan tsunami ini mampu meningkatkan ketangguhan dalam mengantisipasi datangnya bencana. Karena itu, politisi asal Aceh itu, berharap di tengah masyarakat dan pemerintah harus ada perubahan paradigma. Yang semula tanggap darurat menjadi paradigma mitigasi bencana.

“Perubahan paradigma ini akan menentukan seberapa cepat, tepat dan komprehensifnya pemerintah dan masyarakat dalam merespon bencana”, ujar Nasir Djamil

Dalam kesempatan itu Nasir Djamil juga mengharapkan agar Rancangan Qanun Kebencanaan yang saat ini dibahas di DPR Aceh bisa segera rampung. Memang jika dibandingkan dengan 13 tahun setelah gempa dan tsunami Aceh, kita terlambat merealisasikan qanun tersebut.

Begitupun Nasir Djamil berharap jika qanun itu selesai, maka ada prosedur yang jelas dan terinci bagaimana melakukan pendidikan dan pelatihan kebencanaan. “Mulai dari anak-anak sampai orang tua diharapkan punya pemahaman yang sama bahwa kita harus melahirkan masyarakat yang sadar, peduli dan tangguh terhadap bencana,” demikian ujar Nasir Djamil. (ra)

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Presiden Prabowo dan Menkes Budi Bahas Program Cek Kesehatan Gratis, Mulai Berjalan 10 Februari

5 February 2025 - 17:01 WIB

Akomodir Rapat Yayasan MIM Langsa yang Diduga Langgar Anggaran Dasar, Notaris di Aceh Besar Dilaporkan ke MPD

5 February 2025 - 07:11 WIB

Bertemu Mendagri, Pj Gubernur Aceh dan Ketua DPR Aceh Bahas Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Terpilih

4 February 2025 - 21:30 WIB

Jelang Ramadan, Presiden Prabowo Pastikan Stok Pangan Nasional Aman

4 February 2025 - 15:44 WIB

Terkait Kasus OI, Iwan Fals dan Istri Dicecar dengan 16 Pertanyaan

4 February 2025 - 15:01 WIB

Sidang Mesum Sesama Jenis Pasangan Gay Terancam 100 Kali Cambuk

4 February 2025 - 14:22 WIB

Trending di METROPOLIS