class="post-template-default single single-post postid-16629 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Pj Keuchik Belum Dicopot, Kisruh Tumpok Teungoh Belum Berakhir Ilmuwan Berhasil Kembangkan Otak Simpanse Tercanggih Ratusan Tenaga Non-ASN Desak Diangkat P3K Penuh Waktu DPR Aceh Segera Panggil BKA PNL dan PGE Sepakat Pengembangan SDM Migas Unggul Pj Wali Kota dan Kapolres Lhokseumawe Ikut Vicon Rakor Ketahanan Pangan 2025

INTERNASIONAL · 19 Dec 2018 10:27 WIB ·

Indonesia Tak Boleh Diam atas Penindasan Muslim Uighur di Tiongkok


 Polisi Tiongkok selalu berjaga-jaga di wulayah Muslim Uighur (Al Jazeera) Perbesar

Polisi Tiongkok selalu berjaga-jaga di wulayah Muslim Uighur (Al Jazeera)

Harianrakyataceh.com – Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas mengatakan, Pemerintah Indonesia tidak boleh diam atas permasalahan Muslim Uighur di Tiongkok. Sebab dalam pembukaan UUD 1945, dikatakan bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan karena itu penjajahan dan atau pelanggaran hak asasi manusia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

“Kita menyadari bahwa masalah Uighur adalah masalah dalam negeri Tiongkok. Tapi, itu bukan berarti Pemerintah Tiongkok bisa bebas berbuat semena-mena dan menginjak hak asasi rakyat Uighur yang mayoritas penduduknya beragama Islam,” kata Anwar Abbas dalam keterangan persnya pada Rabu (18/12).

Menurutnya, Indonesia tidak boleh tinggal diam apalagi tidak peduli terhadap permasalahan negeri lain, khususnya masalah Uighur.

mui, muslim uighur, tiongkok,
Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas mengatakan, Pemerintah Indonesia tidak boleh diam atas permasalahan Muslim Uighur di Tiongkok (India Express)

“Kita harus menjadi bangsa yang secara serius dan sungguh-sungguh untuk menegakkan dan menghormati nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam sila kedua Pancasila yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab,” tambahnya.

Anwar menambahkan, hal itu merupakan jati diri dan tugas suci sebagai bangsa. Ia juga menjelaskan, para pendiri negara Indonesia menjelaskan kalau Indonesia bukanlah bangsa yang berjuang hanya untuk kepentingan dirinya sendiri, tapi juga untuk bisa memberi arti dan makna bagi bangsa dan negara lain.

“Apalagi kita sudah menyatakan bahwa politik luar negeri kita adalah bebas aktif,” ujarnya.

Artinya, menurut Abbas, kita tidak boleh tinggal diam, dan harus secara bebas dan aktif untuk menyuarakan dan memperjuangkan kebenaran dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan.

(iml/JPC)

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Ilmuwan Berhasil Kembangkan Otak Simpanse Tercanggih

15 January 2025 - 15:55 WIB

Korban Tewas Akibat Kebakaran di Los Angeles Bertambah Jadi 24 Orang

13 January 2025 - 16:04 WIB

Khabib Nurmagomedov Diusir dari pesawat Frontier Airlines

13 January 2025 - 14:36 WIB

Los Angeles Kebakaran Hebat, Cegah Penjarahan Pembatasan Wilayah Evakuasi Diberlakukan

10 January 2025 - 15:45 WIB

Momen Prabowo Tiba di Malaysia Disambut Pejabat Tinggi dan Jajar Kehormatan

9 January 2025 - 14:29 WIB

Tibet Diguncang Gempa Dahsyat, Tewaskan 126 orang

8 January 2025 - 15:43 WIB

Trending di INTERNASIONAL